Netra Haikal menyapu sekeliling kamar rumah sakit. Lalu matanya tertuju kepada Killa yang tengah sibuk dengan ponselnya, Haikal menatapnya sangat dalam seolah tak ingin berpisah lagi dengan Killa.
Sesekali hatinya bergumam. "Bertahun-tahun jarak memisahkan kita Gulali. Aku tak ingin ada perpisahan lagi diantara kita"
"Akan ku pastikan tidak ada yang bisa menghalangiku untuk memilikimu wahai Gulali ku. Termasuk FARDZAN" lanjutnya
"Aku heran mengapa takdir membuatku kembali mengingat kejadian masa lalu. Bertahun-tahun aku berjuang melupakan hal itu namun kini semesta kembali mengingatkanku akan hal itu"
"Gus, aku keluar sebentar dulu ya mau ambil makanan. Ojol yang aku pesen udah dateng" ucap Killa seraya bangkit dari duduknya
"Kamu pesen apa?"
"Salmon mentai kesukaan Gus Nastar" jawab Killa
"Yaudah aku keluar dulu ya Gus, kasian bapaknya udah nungguin" ucap Killa yang bergegas keluar ruangan
"Eh, Gulali-"
"Yah malah keluar"
Tak berselang lama Killa pun masuk kembali ke ruangan Haikal. "Ayo Gus makan dulu, udah jam makan siang nih" ucap Killa seraya mengeluarkan makanan yang berada dalam kantung plastik
"Habis berapa kamu belanja sebanyak ini?" Tanya Haikal
"Gak banyak kok"
"Sebut nominalnya Gulali, biar aku ganti"
"Gak usah Gus"
"Gulali, kamu pasti beli ini pakai uang saku kamu kan.. cepat beritahu nominal belanjanya biar aku ganti" paksa Haikal sekali lagi
"Gak usah Gus, kan kemaren Gus Nastar traktir aku beli gulali sekarang gantian aku yang jajanin Gus Nastar" ucap Killa
"Udah.. sekarang Gus Nastar makan ya, mau makan sendiri apa disuapin?" Tanya Killa
"Sendiri aja, aku bukan bayi"
Baru saja Haikal hendak mengambil makanan tersebut, tiba-tiba tangannya yang sedang diinfus tak sengaja menyenggol meja disebelahnya.
"Awhh ya Allah" ringis Haikal
"Eh astaghfirullah kenapa Gus?" Tanya Killa khawatir
"Aduuh.. ini, aku tadi gak sengaja nyenggol meja. Jarum infusnya tajem banget ya Allah" ucap Haikal sambil menahan rasa sakit di tangannya
"Ya Allah Gus, ada ada aja.. yaudah aku suapi aja biar cepet" ucap Killa sambil menyodorkan suapan pertama untuk Haikal
Haikal membuka mulutnya. Matanya tak bisa berpaling dari wajah Killa yang begitu cantik. Mata indah yang Killa miliki berhasil membuat Haikal jatuh hati.
"Gus, aku boleh tanya sesuatu?" Ujar Killa tiba-tiba
"Apapun untukmu Gulali"
"Sejak kapan Gus jadi ketua balap?"
Haikal sangat terkejut mendengar pertanyaan yang sama sekali tidak pernah ia duga akan terucap oleh Killa.
"Memang kenapa kamu bertanya tentang itu?"
"Gapapa kok Gus, cuma penasaran sekaligus agak kaget aja pas ketemu Gus Nastar di pertandingan waktu itu"
"Aku sudah tiga tahun menjadi ketua balap Gulali" jawabnya
"Untuk apa jadi ketua balap Gus?"
Haikal memandang Killa dengan tatapan tajam, lalu ia tersenyum kepada Killa. "Untuk meluapkan segala depresiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Teen FictionKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...