Hari demi hari kian berlalu, Killa sudah cukup lama tidak bertemu dengan Fardzan. Untuk saat ini Killa sedang sibuk dengan urusan sekolahnya dan sibuk menggapai cita-citanya menjadi seorang penulis.Killa termenung saat ini, ia tak memperhatikan materi apa yang sedang disampaikan oleh gurunya. Namun lamunannya dibuyarkan saat ada guru yang datang dan ingin bertemu dengan Killa.
"Permisi, maaf Bu ganggu waktunya. Boleh saya pinjam Shakilla sebentar? Lima menit aja kok" ujar guru tersebut
"Oh iya Bu, silahkan"
"Killa, ikut ibu sebentar ya. Ada yang mau ibu omongin" ucap guru tersebut yang saat ini ada dihadapan Killa
"M-maaf ada apa ya Bu?" Tanya Killa sedikit khawatir
"Kita obrolin di bawah aja yuk, di ruang guru"
"Oh, i-iya Bu" Mau tak mau Killa mengikuti ajakan Guru tersebut.
----------
"Gini Killa, ibu dapat laporan dari guru-guru katanya kamu suka ya sama hal-hal yang berhubungan sama literasi?"
"I-iya Bu, memangnya ada apa ya Bu" ucap Killa
"Eum gini.. kami ingin kamu berpartisipasi dalam lomba menulis untuk mewakili sekolah kita, gimana kamu mau kan?"
"Hah? Nulis? S-saya emang pengen sih Bu jadi penulis tapi saya nggak bisa nulis gitu.. lagian saya cuma suka baca novel aja" ucap Killa sungguh terkejut
"Nah justru itu, kan kamu pengen jadi penulis, jadi coba asah bakat kamu dari sekarang dengan cara ikut lomba menulis kali ini"
"Duh Killa kurang yakin sama diri Killa sendiri Bu"
"Nggak boleh gitu Killa, guru-guru aja yakin sama bakat kamu, masa kamu nggak yakin"
"Eum iya juga sih Bu.. kalo boleh tau lombanya tingkat apa ya?" Tanya Killa
"Langsung tingkat nasional"
"Hah? Nasional Bu? Berarti se-Indonesia dong?" Ucap Killa terkejut
"Iya se-Indonesia"
"Kamu mau ya? Lombanya bikin cerpen kok nggak langsung bikin novel, lagian lombanya masih dua bulan lagi kok"
"Duh gimana niih.. aku kan cuma suka baca novel doang nggak bisa nulis cerpen apalagi novel" batin Killa
"Killa?"
"E-eh I-iya Bu.. Eum yaudah deh saya coba ikut" jawab Killa dengan perasaan yang masih ragu
"Alhamdulillah, berarti nanti ibu daftarkan nama kamu ya.. yaudah sekarang kamu boleh balik lagi ke kelas"
"Iya Bu, saya pamit ke kelas ya. Assalamualaikum" pamit Killa
"Iya Waalaikumsalam"
Killa kembali ke kelas dengan wajah kebingungan, hal itu membuat Kiara penasaran apa yang dibahas oleh guru sampai-sampai raut wajah Killa berubah.
"Eh lu kenapa? Kok mukanya lecek gitu kayak baju belom di setrika"
"Apa sih Ra.. udah ah diem aku lagi nggak pengen ngomong" ketus Killa
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Roman pour AdolescentsKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...