Perihal Waktu

1.4K 146 2
                                    


Saat ini Killa termenung di sudut kamarnya. Pandangannya kosong namun pikirannya bak benang kusut, bayang-bayang Fardzan dan Haikal selalu tersirat dalam benaknya.

"Mengapa harus serumit ini?" Pertanyaan itu seolah tak ingin pergi dari pikiran Killa, pertanyaan itu yang selalu menghantui Killa.

"Killa kamu belum tidur?" Tanya seseorang dari balik pintu kamar Killa

Killa segera menghapus air matanya. "Belum Ma, bentar lagi" jawab Killa

"Loh kok belum tidur? Ini udah jam sebelas malem looh.. cepet tidur, Mama nggak mau ya kalau besok kamu kesiangan" tegur Mama

"Iya Ma.. ini Killa mau tidur kok, Killa mau sikat gigi dulu" balas Killa

"Yaudah, langsung tidur ya.."

"Iya Ma"

Killa pun beranjak dari sudut kamar menuju kamar mandi. Namun langkahnya terhenti saat ia melihat notifikasi di handphonenya.

Entah mengapa saat membaca isi pesan dari Fardzan, hati Killa terasa begitu senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa saat membaca isi pesan dari Fardzan, hati Killa terasa begitu senang. Wajahnya kembali memancarkan aura kebahagiaan saat ini.

Killa langsung membalas pesan dari Fardzan dengan tangan gemetar, senyum yang terukir di wajahnya tak dapat membohongi semesta bahwa ia sedang berbahagia saat ini.

"Typing-nya gemes banget sih Gus.." ucap Killa dengan wajah kegirangan

"Harus buru-buru tidur nih, biar besok nggak kesiangan.. semoga besok pulang cepet hahaha" ucap Killa pada dirinya sendiri

Killa bergegas menaruh handphonenya dan langsung pergi ke kamar mandi lalu ia pun bersiap untuk istirahat malam ini.

"Malam yang begitu indah.
Aku yakin semesta pun tau kalau
Malam ini merupakan malam yang indah untukku"

-Killa

--------

Dikala pagi datang bertamu, disitulah sang pemilik rumah menyambut dengan begitu hangat. Begitupun dengan Killa yang menyambut sinar mentari dengan senyum manisnya.

Killa menatap dirinya di depan cermin sembari merapikan rambutnya yang tergerai indah, lalu membalut rambut indahnya dengan hijab.

Disepanjang perjalanan menuju sekolah, Killa tak henti-hentinya tersenyum. Hatinya benar-benar rindu pada seorang penulis muda yang tampan itu. Bagaimana tidak? Sudah berhari-hari Killa tak bertemu dan berkomunikasi dengan Fardzan.

"Pagi kawaaann!!" Seru Killa kepada Kiara

"Widiihh cerah bener muka lu! Lagi happy nih kayaknya" ucap Kiara

"Nggak sih biasa aja" jawab Killa sambil tersipu

"Jangan bohong bestie.. aku tau kamu lagi bahagia hari ini" balas Kiara

Hatiku Tetap Memilihmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang