Kisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya.
Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku mengumpamakan dia layaknya sang Surya, pancaran kuning yang selalu terpancar membabat habis seluruh duniaku setiap harinya. Dia adalah titik terakhir asrar cintaku"
-Fardzan Abtar Al-Farizqi-
Gemuruh tawa Fardzan terselip diantara tawa riang anak-anak kecil yang bermain di tempat tersebut. Killa menatap Fardzan dengan sendu, hatinya sungguh bahagia ketika melihat Fardzan dapat tersenyum lepas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagiku, melihat tawa riangmu bagaikan melihat 7 keajaiban dunia, Gus. Asmaraloka yang tercipta hari ini, biarlah tumbuh dengan selalu" batin Killa berbisik
"Namun aku sadar. Asmaraloka yang tercipta saat ini akan melebur menjadi satu ketika hari itu tiba. Ya, hari di mana kau pergi ke tanah berawan putih panjang, Selandia Baru" lanjutnya
"Gus.. biarpun kelak raga kita menjauh, aku selalu berharap hati kita selalu dekat. Dan yang paling ku harapkan adalah, senyummu saat ini tidak memudar ketika kita berpisah"
"Killa! Ayo main, kok malah diem di situ!" Teriak Fardzan dari kejauhan
Killa masih membeku di tempat ia berdiri. Hal itu membuat Fardzan kebingungan dan langsung menghampiri Killa.
"Hei.. kenapa?" Ucapnya lembut
"E-eh, nggak papa kok Gus" Killa langsung mengalihkan pandangannya dari Fardzan.
"Jujur aja, Killa. Ada masalah apa hmm? Tadi kamu masih ketawa-ketawa, kok sekarang malah murung" ucap Fardzan
Setetes air mata membasahi pipi Killa. Matanya turut memerah. Lantas, Fardzan pun semakin kebingungan.
"Loh kok nangis? Kamu kenapa?" Tanya Fardzan khawatir
Killa tertawa kecil untuk menutupi kesedihannya. "A-Aku nggak papa kok Gus. Terharu aja liat Gus Fardzan sebahagia itu" jawab Killa sambil menatap netra indah Fardzan