Aku Membutuhkanmu Killa

1.5K 153 1
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca ya.. jgn lupa komen jugaa..

HAPPY READING...

-----

"Guys inget ya.. kalo Ical sadar, jangan sekali-kali kalian keceplosan tentang penyakit dia" ucap Erga memecah keheningan

"Siap" jawab Arza dan Derald kompak

Arza menatap Haikal dalam-dalam. "Cepet sadar ya Cal.. gue janji kalo lo udah sadar, gue bakal bantuin lo meraih bahagia sampe lo sembuh dari kanker lo ini Cal" tutur Arza

"Iya Cal.. gue rela deh lawan lo di arena balap kayak tadi, kalo gue harus mati karena lo juga gue ikhlas. Yang penting lo bahagia" sambung Derald sambil menggenggam tangan Haikal

Erga tak kuasa menahan air matanya. "Inget satu hal Cal, lo nggak sendirian. Jangan pernah anggap diri lo gak punya siapa-siapa. Kita akan selalu ada di garis terdepan saat lo jatuh"

Tiba-tiba setetes air mata mengalir membasahi pipi Haikal. Tanpa mereka sadari ternyata Haikal sudah siuman sejak tadi, namun ia berpura-pura masih pingsan.

"Kanker? Haruskah penyakit itu datang lagi ya Rabb?" Batin Haikal

Haikal membalas genggaman tangan Derald. Hal itu membuat Derald tersadar bahwa Haikal telah siuman

"Cal? Lo udah sadar?" Tanya Derald

Erga dan Arza spontan menatap Haikal. Mereka baru menyadari air mata yang membasahi pipi Haikal.

"Cal? Lo nangis?" Tutur Arza

"Cal lo udah siuman? Jagain Ical, gue mau panggil dokter dulu" ucap Erga yang hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Haikal

Erga menghentikan langkahnya lalu berbalik dan menatap Haikal. "Cal?"

Haikal membuka matanya perlahan. Matanya terlihat lesu dan memerah. "Gue udah tau semuanya" ucapnya lirih

Sontak Erga, Arza dan Derald pun terkejut. Mereka saling menatap satu sama lain.

"M-maksud lo Cal?" Tanya Erga ketakutan

"Kalian gak usah repot-repot nyembunyiin penyakit itu dari gue"

Erga terdiam. Ia tak mengeluarkan sepatah katapun, ia langsung menangis lalu memeluk tubuh Haikal dengan Erat. "Lo kuat Cal, gue yakin lo bisa ngelalui semua ini. Gue bakal selalu ada disisi lo Cal"

Semesta? Kau benar-benar senang ya menguji diri ini? Kalau boleh jujur, sungguh aku lelah.
Namun aku tau semua ini
adalah ketetapan dari yang maha kuasa

Doakan aku kuat

-Haikal Arsyaka Mumtaz

Haikal membalas pelukan Erga. "Thanks ya.. kalian selalu ada buat gue, maaf gue selalu ngerepotin kalian"

"Jangan ngomong gitu Cal, lo sama sekali gak ngerepotin. Yang namanya sahabat pasti selalu ada disaat susah maupun senang" balas Derald

Tak lama Erga melepaskan pelukannya. "Sekarang lo jangan ambil pusing ya Cal, lo harus bahagia. Kalo lo butuh apa apa telpon gue, Arza ataupun Derald"

"Kasih tau kita apapun yang bikin lo bahagia Cal. Insyaallah kita akan bantu lo menggapai kebahagiaan lo" lanjut Erga

Haikal terdiam, tiba-tiba wajah cantik Killa terbesit dalam benaknya. "Cuma gulali yang bisa bikin gue bahagia" tuturnya

"Lo mau ketemu dia? Kalo mau gue langsung berangkat jemput dia sekarang" ucap Arza antusias

Hatiku Tetap Memilihmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang