Fardzan dan Lukanya

2.3K 238 5
                                    

"Eum Gus, kan tadi Gus bilang nggak pengen jadi penulis. Terus cita-cita Gus Fardzan apa?" Tanya Killa

Fardzan yang tadinya tertunduk langsung mengangkat kepalanya dan menatap langit senja kala itu.

"Kamu liat, langit itu indah ya" jawab Fardzan tiba-tiba namun jawaban yang Fardzan berikan tidak dimengerti oleh Killa

"Maaf Gus, maksudnya?" Killa merasa bingung dengan jawaban yang diberikan oleh Fardzan

"Saya suka langit, dan saya ingin selalu berusaha untuk dekat dengannya"

"Maka dari itu saya ingin jadi pilot" jelasnya

"Ooh jadi pilot, kalo boleh tau Gus kenapa suka banget sama langit?"

"Langit menyimpan sejuta keindahan dan salah satunya adalah senyuman Ibuku" jawabnya sambil tersenyum tipis

Degg!!

Jantung Killa berdegup lebih cepat dari biasanya. Killa merasa bahwa ia melontarkan pertanyaan yang salah kepada Fardzan.

"Dari kecil Abi selalu bilang bahwa Umi sedang berbahagia di atas sana, saya nggak tau seperti apa wajah Umi saat ia tersenyum. Tapi setiap saya melihat keindahan langit disitulah saya melihat senyum indah Umi"

"Dan sejak saat itu saya ingin sekali jadi pilot karena Fardzan kecil sangat yakin kalau ia mengudara di atas langit ia akan semakin dekat dengan Ibundanya" lanjutnya sambil menahan tangis

"G-Gus maaf ya A-Aku nggak bermaksud bikin Gus Fardzan sedih kayak gini, duh aku jadi nggak enak" ucap Killa kepada Fardzan

"Gapapa kok" jawab Fardzan singkat

"Dari sekian banyak orang yang aku temui mengapa hatiku langsung percaya padanya?, dan aku langsung mengutarakan isi hati yang selalu aku sembunyikan dari semua orang" batin Fardzan

"Jujur ini pertama kalinya saya menceritakan tentang masalah yang saya alami selama bertahun-tahun karena saya bukanlah orang yang suka mengumbar kesedihan" ujar Fardzan memecah keheningan

"Terlalu dipendam sendiri juga tidak baik Gus" Killa menimpali perkataan Fardzan

"Manusia itu makhluk sosial Gus,  selalu butuh orang lain dalam hidupnya" lanjut Killa

"Manusia zaman sekarang beda Shakilla. Jika kita berkeluh-kesah pada mereka, mereka hanya bilang 'yang sabar ya' dan yang lebih parah banyak dari mereka yang malah mengadu nasib" ucap Fardzan

"Kamu tau kan apa itu mengadu nasib? Saat sedang cerita mereka pasti bilang 'kamu masih mending, lah saya' hal itu yang bikin saya tertutup" lanjutnya

"Nggak semua orang seperti itu Gus" balas Killa singkat

"Memang tidak semuanya, tapi menemukan seseorang yang bisa memberikan solusi dan menenangkan pikiran saat kita sedang terpuruk itu yang susah" ujar Fardzan

"Boleh aku jadi salah satunya? Biar Gus nggak perlu repot mencari-cari orang yang bisa menenangkan Gus Fardzan" ucap Killa sembari menatap dalam-dalam mata Fardzan

"Maksud kamu?" Tanya Fardzan sambil menatap balik mata indah Killa

"Aku siap jadi tempat curhatnya Gus Fardzan, biar Gus Fardzan nggak ngerasa sendirian lagi" jawab Killa

Senyuman indah kembali terukir di wajah Fardzan. "Makasih ya" tutur Fardzan

"Sama-sama Gus" jawab Killa

"Oh iya menurut kamu, mustahil nggak sih kalau saya jadi pilot? Secara saya anak pondok bukan anak sekolah biasa. Saya nggak yakin sama diri saya sendiri" ucap Fardzan dengan raut wajah yang kembali sedih

"Jangan ngomong gitu Gus. Nggak ada yang mustahil di dunia ini, Allah maha mengetahui apa isi hati manusia Gus. Aku yakin Allah juga tau isi hati Gus Fardzan dan aku juga yakin Allah akan memberikan jalan untuk mencapai cita-cita Gus Fardzan" jawab Killa

Fardzan menatap Killa dalam-dalam seolah tak ingin kehilangannya. Killa tak kuasa membendung air matanya ketika menatap wajah Fardzan.

"Kita berjuang sama-sama ya Gus?" Tanya Killa tiba-tiba

Killa berhasil mengukir kembali senyum indah di wajah Fardzan. Dan Fardzan hanya mengangguk ketika menjawab pertanyaan Killa.

"Jangan pergi ya Killa" tutur Fardzan

"Insyaallah aku nggak akan pergi Gus" balas Killa

Fardzan menghela napasnya cukup panjang. "Saya bingung Kill" ucapnya tiba-tiba

"Bingung kenapa Gus?" Tanya Killa keheranan

"Di satu sisi saya ingin sekali jadi pilot, tapi disisi lain saya harus meneruskan pondok ini, karena pondok ini sepenuhnya akan menjadi milik saya. Saya bingung harus gimana" ujar Fardzan

"Gapai cita-cita mu Gus, udarakan semua mimpimu. Setelah kau capai cita-cita mu barulah kau penuhi kewajibanmu terhadap pondok ini. Tapi semua itu kembali kepadamu Gus" tutur Killa

"Apapun takdirnya nanti, tetaplah jadi Gus Fardzan yang aku kenal. Jangan pernah berubah" ujar Killa

"Insyaallah saya nggak akan berubah" balas Fardzan diiringi senyuman

Fardzan mengalihkan kembali pandangannya ke arah langit. Hatinya merasa bahwa sang ibunda sedang menyaksikan putra tunggalnya kembali tersenyum setelah belasan tahun memendam segala hal yang mengganggu pikiran serta batinnya.

"Umi.. Fardzan yakin Umi lagi liat Fardzan dari atas sana. Umi pasti bahagia kan liat Fardzan bisa senyum lagi? Umi bahagia terus disana ya, karena Fardzan disini juga udah bahagia" Batin Fardzan

"Fardzan juga yakin Allah mengirimkan Killa untuk Fardzan itu berkat rayuan Umi kan? Biar Fardzan nggak sedih lagi disini. Makasih ya Umi, Fardzan sayang Umi" lanjutnya

"Ya Rabb, ternyata dibalik canda tawa Gus Fardzan, dia menyimpan luka yang begitu dalam. Bahagiakan dia ya Rabb jangan buat dia sedih lagi" batin Killa sembari mengingat kembali kelucuan Fardzan saat pertama kali mereka bertemu

"Jangan pernah berhenti mendo'akan seseorang yang kamu cintai"

-Ali Bin Abi Thalib

Sejak saat itu Fardzan telah menganggap Killa sebagai rumah singgahnya. Hati Fardzan terasa begitu tentram ketika Killa selalu ada disisinya

"Aku yakin Allah mempertemukan kita bukan tanpa sebab, aku juga yakin tidak ada yang kebetulan di dunia ini semua telah direncanakan olehnya" batin Fardzan

"Allah telah merancang semuanya dengan sangat indah, benar kata Gus Fardzan. Allah lah sang penulis terbaik dan kini skenario yang Allah tulis untukku membuat aku jatuh hati" batin Killa

"Menjadikanmu sebagai sahabat adalah keputusanku, selebihnya biarlah Allah yang mengatur alur cerita kita"

-Fardzan Killa

Segitu aja buat hari ini ya guys.. jangan lupa votemen nyaaa, see you besok (kalo gk sibuk wkwk)
Maapkan kalo ada typo :)

Rencananya sih pgn dijadiin cerita pendek aja gk mau panjang² kayak JDM. Bismillah lah sebulan kelar.. lagi buntu ide juga soalnya 😔🙌🏻

Hatiku Tetap Memilihmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang