Pagi yang cerah nan indah hari ini, namun tidak dengan hati Killa yang sedang mendung. Sejak tadi wajahnya hanya memperlihatkan ekspresi murung tanpa senyum, bahkan Mama, Abi dan Kak Luna pun gagal membuat Killa kembali ceria.
"Nih buat putri bungsunya Mama.. spesial hari ini Mama masakin makanan kesukaan kamu"ujar Mama sambil menyodorkan piring berisi makanan kesukaan Killa
"Udah kayak tuan putri aja makan di layanin begitu.. diambilin pula sama Mama" sinis Kak Luna
Killa menatap sinis Kakaknya. "Iri? Bilang boss!" Ketus Killa
"Dasar korban tiktok!" Ketus Kak Luna
"Siapa suruh jadi anak pertama" ledek Killa
"Yeuh.. ane gak bakal jadi anak pertama kalo ente kaga lahir ye.. jadi anak tunggal ane!" Sahut Kak Luna
"Sukurin!"
"Astaghfirullah.. udah udah, di meja makan kok ribut sih.." ucap Abi menengahi
"Killa duluan tuh Bi" ucap Kak Luna
"Loh kok jadi aku?"
"Ssttt udah udahh.." lerai Mama
"Killa, kamu kenapa sih dari subuh Abi perhatiin kamu manyuun terus.. ada apa sih? Ada masalah di sekolah?" Tutur Abi
Killa terdiam seketika. "Gapapa kok Bi" jawabnya singkat
"Bisa Bi anak mudaa.. masalah hati" ucap Mama sambil tersenyum menggoda Killa
"Mamaaa" rengek Killa yang langsung menghentikan makannya
"Udah ah jadi gak nafsu.. aku mau mandi" ucap Killa sambil beranjak pergi
"Tumben jam segini udah mau mandi.. oh iyaa kan mau ketemu Gus Nastar ya" ledek Kak Luna
"APAAN SIH!" bentak Killa
"Ooh mau ketemu sama Haikal nih ceritanya.. kok gak bilang ke Abi?" Ucap Abi
"Iya aku lupa Bi" jawab Killa datar
Abi menaikkan satu alisnya saat menatap raut wajah Killa.
"Kok mau ketemu Gus Nastar lesu begini? Biasanya heboh banget"
"Gapapa kok Bi, lagi pusing aja sama tugas sekolah" jawab Killa singkat
"Abi gak akan paham apa yang aku rasain" batin Killa sambil tertunduk
"Karena ku jatuuh.. di dua hatiiiii" Kak Luna tiba-tiba bernyanyi, sontak membuat Abi, Killa dan Mama menoleh
"Kenapa Kak?" Tanya Mama
"Hehehe.. nggak kok Ma, cuma lagi pengen nyanyi aja.. ekheem! Duh fals suaraku" ucap Kak Luna sambil melirik Killa
"Gak jelas.. udah ah aku mau mandi" ucap Killa sambil meninggalkan ruang makan
------
Killa menatap dirinya di cermin, tatapannya lesu dan tak bersemangat saat ini. Bayang-bayang Fardzan masih tersirat di benaknya
"Kamu pendusta wahai diri.. kamu bilang kamu bersedia menerima siapapun yang Allah pilihkan untukmu, namun kini kau berdusta. Hatimu tetap memilih Fardzan" batin Killa
Seketika lamunan Killa buyar saat mendengar suara notifikasi dari ponselnya. Ia langsung membuka ponselnya untuk mengetahui siapa yang mengirimkan pesan
Ternyata Haikal lah yang mengirimkan Killa pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Novela JuvenilKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...