Hatiku Tetap Memilihmu [END]

Terungkapnya Sebuah Fakta

Siang ini langit seolah ikut meraung bersama Haikal. Gemuruh angin di luar rumah sakit benar-benar membuat semua orang yang berada di sana panik tak karuan.

Namun anehnya tak ada setetes air hujan pun yang turun membasahi bumi. Hanya ada angin kencang disertai gemuruh petir yang saling bersautan kala itu.

Haikal duduk termenung di kursi rumah sakit. Tatapannya sangat kosong begitupun dengan pikirannya. Ia seperti raga tanpa nyawa saat ini.

"Lagi-lagi kau rebut kebahagiaanku. Kenapa? Kenapa selalu aku?"

"Kenapa bukan nyawaku saja yang kau ambil ya Rabb? Kenapa harus Killa? Kau tau ya Rabb, Killa adalah sumber kebahagiaanku. Lantas bagaimana aku bisa bahagia saat ini?"

"Cal?" Panggil Erga lembut, ia langsung duduk di sebelah Haikal lalu merangkulnya

"Kuatin diri lo, Cal. Perjalanan lo masih panjang" tutur Erga

"Perjalanan apa lagi, Ga? Harusnya gue yang mati, bukan Killa!" Haikal mulai memberontak

"Hey, hey, hey.. tenangin diri lo, lo gak boleh kayak gini Cal. Kalo lo bener-bener sayang sama Killa, jangan bikin Killa sedih"

"PEMIRSA, KABAR DUKA DATANG DARI PEMERINTAH SELANDIA BARU, PESAWAT DENGAN NOMOR PENERBANGAN A380 JATUH MENGHANTAM LAUTAN"

"MAYORITAS PENUMPANG PESAWAT TERSEBUT ADALAH WARGA NEGARA INDONESIA"

Perhatian Haikal dan Erga teralihkan oleh siaran langsung di televisi rumah sakit.

"BERIKUT ADALAH NAMA KORBAN PENUMPANG PESAWAT, DAN BEBERAPA PENEMUAN BARANG MILIK PARA KORBAN"

Mata Haikal dan Erga terbelalak saat melihat foto Fardzan terpampang jelas di layar televisi.

"C-cal? I-itu.."

"Fardzan?"

"DIKABARKAN PENUMPANG YANG SELAMAT HANYA SATU, SEORANG ANAK KECIL YANG MEMBAWA TASBIH DI TANGANNYA"

"ANAK KECIL TERSEBUT MENGAKU BAHWA IA DIBERIKAN TASBIH OLEH SEORANG PENUMPANG PESAWAT"

"Fardzan meninggal?" Pikiran Haikal melalang buana tak karuan.

"PEMIRSA, SEBUAH NASKAH DITEMUKAN DI DEKAT PUING-PUING PESAWAT. PADA NASKAH TERSEBUT BERTULISKAN NAMA SHAKILLA HANINA EL-ZHAFIR, NAMUN TAK ADA PENUMPANG YANG BERNAMA SHAKILLA"