Derald menghentikan mobilnya tepat di depan pintu rumah sakit. Mereka bertiga keluar dari mobil kemudian membopong Haikal yang tak sadarkan diri.
"Panggil dokter cepet!" Perintah Erga
"Biar gue aja yang panggil" jawab Derald. Ia langsung masuk ke dalam rumah sakit lalu datang bersama beberapa suster yang membawa brankar
Derald bergegas membantu Erga dan Arza untuk membaringkan tubuh Haikal ke atas brankar.
"Coy.. nanti kasih tau nama ruangan Ical ya, gue mau parkirin mobil dulu. Gak enak depan pintu begitu" ucap Derald
"Oke, nanti gue chat" balas Arza
Arza dan Erga bergegas pergi mengantarkan Haikal ke ruang periksa. Sesampainya di sana, Haikal langsung dibawa masuk ke dalam ruangan oleh para suster.
"Maaf Mas, kalian tidak di izinkan untuk masuk ke dalam ruang pemeriksaan" tutur seorang suster kepada Erga dan Arza
"Baik Sus.." jawab Erga dan Arza serentak
Arza langsung duduk di kursi yang tersedia. Ia menutupi wajahnya dengan kedua tangan, pikirannya begitu kacau saat ini. Ia tak mau sahabatnya kenapa-napa
Melihat hal itu Erga langsung menghampiri Arza, ia merangkul bahu Arza. "Tenang, Haikal pasti baik-baik aja kok" tuturnya
"Gue gak mau Ical menderita kayak di Aussie dulu Ga.. gue pengen dia bahagia" balas Arza
"Kita semua pengen Ical bahagia Za.. Tapi masalah Ical saat ini bener-bener rumit" jawab Erga
"Seandainya pelaku tabrak lari kakaknya Ical gak membebaskan diri, pasti Ical nggak bakal kayak gini Za" sambungnya
Arza mengacak-acak rambutnya. "Andai gue bisa tuker posisi sama Ical.. demi Allah gue ikhlas"
"Rasanya gue pengen obrak-abrik pelaku tabrak lari Kakaknya Ical!" Ketus Arza
"Udah.. intinya sekarang kita fokus ke Ical dulu, yang gue khawatirin sekarang adalah penyakit Ical kambuh lagi" ujar Erga
"Lo bener Ga.. jujur gue gak sanggup kalo Ical kena kanker lagi" sahut Arza
"Cal.. Lo kuat banget ya, banyak orang yang meninggal karena kanker otak itu, tapi lo berhasil sembuh. Gue salut sama lo Cal" batin Arza sambil menahan tangis
Tiba-tiba Derald datang menghampiri Erga dan Arza. "Woy! Gue chat kaga ada yang jawab" sinis Derald
"Nyasar nih gue! Untung nanya ke suster"
"Kapan lo nge-chat?" Tanya Erga polos
"Tadi, gue telpon juga gak ada yang angkat.. coba cek hp lo berdua" jawab Derald
Erga dan Arza langsung mengambil ponselnya dari saku lalu membukanya.
"Oh, ke silent hp gue" jawab Erga dengan santainya
"Hp gue mati, lupa gue cas" balas Arza
"Anjiir! Rese lo pada! Pantesan kaga ada yang jawab" Ketus Derald
"Ya maaf Rald, namanya juga hp kentang. Jadi sering lowbat" balas Arza
"Sorry Rald.. lupa gue juga kalo di silent" jawab Erga
"Aduuh sial banget gue hari ini. Disuruh lawan Ical pas di arena, nyasar pula di rumah sakit" gerutu Derald
"Sabar Rald.. ini ujian" ledek Arza
Tak berselang lama, dokter yang memeriksa Haikal pun keluar.
"Gimana keadaan temen saya dok?" Tanya Erga. Dokter itu terdiam tak menggubris pertanyaan Erga
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Roman pour AdolescentsKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...