Dikala senja datang, Killa duduk termenung di teras rumahnya. Ia ditemani oleh lembaran kertas serta alat tulis, ia mencoba menuangkan kata demi kata yang kelak akan terangkai menjadi sebuah cerita.
Namun ketika ia memikirkan hal apa yang harus ia tulis, tiba-tiba saja bayang-bayang tentang Haikal dan Fardzan terbesit di benaknya.
"Apa aku bikin kisah tentang Gus Fardzan sama Gus Nastar aja ya?" Killa bergumam seraya menopang dagunya dengan tangan.
"Kenapa ya, Gus Nastar harus dateng ketika aku udah deket sama Gus Fardzan?" Batinnya
Haikal merupakan cinta pertama Killa, kehadirannya selalu membuat Killa tersenyum. Namun semenjak kepergian Haikal ke Australia, senyum Killa hilang bak ditelan Bumi.
Killa kehilangan harapan untuk bisa bertemu lagi dengan Haikal. Bagaimana tidak, Haikal pergi tanpa pamit dan tak meninggalkan nomor telepon sama sekali untuk bisa menghubunginya.
Namun kini Haikal kembali ketika Killa telah berhasil melupakannya dan mencoba mencintai orang baru. Killa sungguh bingung saat ini, Rasanya ia seperti terjatuh di dua hati.
"Aku seneng Gus Nastar kembali, tapi usahaku untuk move on dari Gus Nastar sia-sia dong" batin Killa
"Ya Allah... Perasaan apa ini, mengapa engkau menjatuhkan hatiku kepada dua orang" lanjutnya
"Assalamualaikum" ucap seseorang yang memecahkan lamunan Killa
Killa mengalihkan pandangannya ke arah datangnya suara tersebut. "Waalaikumsalam, loh Gus Fardzan?"
Ya. Orang itu adalah Fardzan. Killa bergegas menghampiri Fardzan yang berada di depan pagar bersama Ridwan.
"Gus Fardzan kok gak bilang dulu mau kesini? Ada apa?" Tanya Killa
"Gus Fardzan itu kangen sama Ning Killa.. makanya dia kesini dehh" celoteh Ridwan
"Hush apa sih" ketus Fardzan
"Ning?" Killa keheranan
"Iya Ning.. Ning jalur nikah sama Gus Fardzan hahaha" ledek Ridwan
"Wan.. ane sambit ente ye!" Ketus Fardzan sambil memukul Ridwan
"Aduh sakit Gus.." Ringis Ridwan
"Makanya jangan sembarang jadi orang" sinis Fardzan
"Iya Gus maaf"
"Gini Killa. Saya kemari mau nganterin berkas ke Abi kamu, sekalian mau ngasih cerpen saya yang waktu itu lupa saya kasih" tutur Fardzan
"Ooh gitu.. yaudah masuk aja dulu Gus, Abi lagi keluar.. mungkin sebentar lagi pulang" ajak Killa
Fardzan dan Ridwan pun mengikuti ajakan Killa. Pandangan Fardzan teralihkan saat melihat lembaran-lembaran kertas yang ada di atas meja.
"Udah mulai nulis?" Tanya Fardzan membuka obrolan
"Hehe iya nih Gus lagi coba coba aja sih.. kalo gak di cicil dari sekarang takutnya mepet pas lomba" jawab Killa
"Widiih keren.. ceritanya tentang apa tuh? Jadiin ane tokoh utamanya dong" ucap Ridwan yang begitu antusias
"Gak cocok antum mah jadi tokoh utama" sinis Fardzan
"Terus ane jadi apaan?"
"Jadi tokoh antagonis kalo ngga tokoh pembantu hahaha" ledek Fardzan
"Ya Allah Gus.. jahat bener antum" kesal Ridwan
"Hahah maaf maaf.. oh iya Killa, nih cerpen punya saya. Coba kamu baca terus kamu pahami letak titik, koma dan tanda baca lainnya" ujar Fardzan sambil menyerahkan kertas-kertas berisi cerita pendeknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Teen FictionKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...