Di sepanjang prosesi pemakaman Killa, Haikal terlihat seperti raga tanpa nyawa. Sorot matanya kosong, dan tak ada satu katapun yang terucap dari mulutnya.
"Gulali, berbahagialah di sana bersama Fardzanmu. Sejujurnya aku belum ikhlas menerima kepergianmu, namun aku akan terus mencoba untuk ikhlas" batin Haikal saat menatap jasad Killa yang akan masuk ke liang lahat.
"Kau tak perlu mendoakanku agar mendapatkan wanita pengganti dirimu, Gulali. Sampai kapanpun, hatiku tetap memilihmu" lanjut Haikal
Setelah proses pemakaman selesai, Haikal langsung mendekat ke makan Killa. Ia bersimpuh tepat di sebelah nisan yang bertuliskan 'SHAKILLA HANINA EL-ZHAFIR'
Haikal membelai nisan Killa sambil tersenyum tipis. "Gulali, bolehkah aku minta satu hal padamu?" Bisiknya pada nisan tersebut.
"Aku mohon, datanglah ke dalam mimpiku malam ini. Ajaklah Fardzanmu, aku ingin bicara pada kalian berdua" lanjutnya
Haikal kemudian bangkit dan pergi tanpa pamit kepada siapapun. Erga yang menyadari Haikal pergi tiba-tiba langsung berlari mengejarnya.
"Cal!"
"Cal! Lo mau kemana?"
"Ical woy! Tungguin gue!"
Teriakan Erga yang ketiga akhirnya membuahkan hasil, Haikal berhenti namun tak berbalik arah kepada Erga.
"Lo kenapa sih, Cal?"
"Lo mau kemana? Kok main cabut gitu aja?"
"Bukan urusan lo" jawab Haikal singkat lalu ia kembali melangkah pergi.
"Cal.. jangan main pergi gitu aja dong! Lo gak kasian sama Killa? Gimana kalo dia sedih ngeliat sikap lo yang kayak gini" pekik Erga
Lagi-lagi Haikal berhenti. Ia memejamkan matanya sesaat lalu menarik napasnya dalam-dalam.
"Killa juga gak kasian sama gue, Ga. Dia pergi ninggalin gue gitu aja" jawabnya
"Cal, jangan gitulah.. lo jangan-"
Haikal berbalik arah dan menatap Erga. "Lo gak usah ngatur gue!" Ucap Haikal dengan nada emosi.
"Satu lagi, lo gak usah ngikutin gue kayak gini. Mending lo pergi, besok kumpulin anak-anak di villa, jam sembilan gue ke sana. Gue mau ngomong penting sama kalian semua" ucap Haikal dengan tatapan serius.
Haikal langsung pergi meninggalkan Erga sendirian. Ia pergi ke suatu hotel untuk beristirahat semalaman sekaligus untuk menenangkan diri serta pikirannya.
Haikal masuk ke dalam kamar hotel dengan tatapan kosong. Ia langsung berjalan ke arah jendela dan terdiam cukup lama di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Tetap Memilihmu [END]
Подростковая литератураKisah seorang wanita yang diberatkan dengan dua pilihan. Menanti lamaran dari seorang Gus yang berhasil merebut hatinya dengan cepat atau menerima lamaran sahabat kecil serta cinta pertamanya. Shakilla terjebak dalam masalah percintaan yang sungguh...