Kamar Echa

351 44 44
                                    

Teuhaiii~ i'm backkk. Ada yang kangen aku gak hehe?

Berapa hari ya aku hiatus? Gak sebulan sih cuma lumayan lah ya. Btw, untuk work sebelah belum aku lanjutin ya karena aku masih ngurusin perkuliahan aku. Jadinya aku lanjutin bocil aja dulu deh soalnya lagi pusing begini lancar banget imajinasi aku bikin cerita ini hoho.

Dari pada banyak ngomong, cuss! Happy reading guys😆😆


















Sebagai seorang mahasiswa semester tua, Echa sering bolak-balik ke kampus—perpustaakan—kosan. Rute kehidupan Echa seperti itu seminggu terakhir ini.

Lelah, ia ingin rehat. Maka waktu weekend-nya ia pakai untuk istirahat, padahal teman kampus dan teman kosannya mengajak untuk hang out ke mall, tetapi Echa lebih memilih healing di kosan saja.

Niatnya ia ingin menonton film di laptop, tetapi ia perlu ke warung dekat kosan dulu untuk membeli beberapa cemilan.

Saat melalui kamar Mas Janu di lantai satu, pintu kamarnya sedikit terbuka, ia melihat Mas Janu seperti menerima telepon dari seseorang melalui ponsel yang ia jepit di antara bahu dan kepalanya, sedangkan kedua tangannya sibuk memakai kaos kaki.

Echa mendengar...

"Iya ini aku langsung ke sana. Tunggu, ini lagi pake kaos kaki. Iya iya beruangkuuu~ see you." Mas Janu terkekeh gemas.

Menyadari Mas Janu menyudahi teleponnya, Echa pura-pura baru lewat kamar pria itu.

"Eh, Cha!" Sapa Mas Janu.

"Misi, Mas." Jawab Echa senyum canggung.

"Mau kemana?"

"Ini mau ke warung."

"Oh. Mas Janu nitip kosan ya, anak-anak kayanya lagi pada keluar. Mas mau keluar juga, ketemu temen."

"Emang Bu Yanti kemana, Mas?"

"Lagi ngurus saung di Lembang."

Pria itu seperti buru-buru sambil menenteng kunci mobil miliknya. "Cha, kalo mau pake motor pake aja ya, kuncinya Mas taro di atas meja tv." Setelah bicara seperti itu Mas Janu lekas pergi dari hadapan Echa.

Echa masih diam menatap punggung Mas Janu hilang di balik pintu mobil.

Pikiran Echa stuck ketika ia mendengar Mas Janu memanggil seseorang dengan sebutan "beruangkuuu".

"Apa iya Mas Janu punya pacar?" Gumam Echa. Perasaan Echa mulai tidak enak.

🍩🍩🍩

Echa berusaha melupakan kejadian dua jam yang lalu. Kini dirinya sedang asyik menonton film di laptop sembari memasuki cemilan ke dalam mulutnya, posisinya juga tengkurap.

Tidak lama kemudian suara pintu kamar Echa ada yang mengetuk-ngetuk dengan brutal.

TOK! TOK! TOK!

"Ihh santai dong!" Teriak Echa kesal, ia membuka pintunya.

Ia melihat Haidar dengan wajahnya yang terlihat panik.

"Ken—"

"Kak! Tolongin gue please," wajah anak itu sudah seperti ingin menangis.

"Eh! Lo kenapa, Dar?" Echa ikutan panik.

"Anterin gue ke rumah sakit, Kak. Pake motornya Mas Janu." Dari suaranya Haidar terdengar gemetar.

"Okey.. okey.. lo tenang jangan panik. Ke rumah sakit mana?"

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang