Aku dan Kamu Bukan Kita Lagi

206 23 23
                                    

Yukk menggalau bersama😙🥺







Sebelumnya, guyss spam komen dong akuh butuh penyemangat huhu, dan jangan lupa vote muehehehe😚😚




















Happy reading~













Masih di hari dan tempat yang sama, setelah Yesha berkata seperti itu membuat Echa memikirkan kembali untuk menemui Haidar.

Tidak lama kemudian Giselle dan Mas Janu menghampiri mereka, namun Mas Janu memilih gabung dengan yang laki-laki, ia tahu mereka pasti akan mengintrogasi Echa. Lebih baik ia beri waktu para wanita untuk berbincang.

Giselle duduk di sebelah Echa, wanita itu terus menatap ke arah Echa. Ada kebahagiaan dan lega melihat kehadiran Echa.

"Cha. Lo tau gue kangen banget~" ia lekas memeluk lengan wanita yang duduk di sebelahnya, Echa cukup terkejut bahwa Giselle tidak menunjukan perasaan kecewa seperti yang lain. Ia pun membalas pelukan Giselle.

Lalu mereka meregangkan setelah mendengar ucapan Yesha, "Lo tau Giselle hampir batal nikah karena pengen ada lo di sini."

Echa kembali menunduk.

"Gue juga bingung lo kenapa tiba-tiba pergi dan datang, Cha. Mau pamer karena dapat tunangan kaya-raya??" Lanjut Yesha sinis.

"Sha! Jaga omongan lo." Peringat Giselle.

"Lo kenapa? Lo juga kecewa kan sama dia?"

"Jujur gue kecewa karna Echa pergi tiba-tiba, tapi gue yakin pasti ada sesuatu yang penting sampe dia menghilang tanpa kabar." Tegas Giselle, ia terlalu percaya kepada Echa walaupun ia sedikit kecewa juga.

"Lo mau kan jelasin semuanya ke mereka, Cha?" Tanya Lia, ia tidak tega juga sedari tadi Echa di roasting terus sama Yesha.

"Iya, tapi gue perlu ngomong dulu sama Haidar." Suara Echa terdengar bergetar, hatinya terasa sakit ketika menyebut nama laki-laki itu.

"Yaudah, tadi gue tanya Wony kalo Haidar pergi ke koridor depan aula, di sana sepi dan gak mau ditemani. Lo coba aja samperin dia," ucap Giselle tersenyum manis.

Sungguh sahabat plus teman kosannya itu sangat cantik menggunakan wedding dress putih dan tataan rambut yang dicepol serta bandana bunga-bunga yang semakin memperlihatkan keanggunan dari aura Giselle.

Echa pun lekas pergi dari sana, sebelumnya ia bilang ke Elang ingin ke toilet. Sengaja berbohong agar tidak semakin rumit.

Wanita itu menengok ke kanan dan ke kiri mencari laki-laki berpawakan jangkung tersebut. Dan, ketemu!

Ia melihat Haidar berpenampilan jas formal yang sedang berdiri dan menyenderkan dirinya di tembok sambil memainkan ponselnya.

Btw, play lagunya pas di bagian ini yaa~

Echa menghampiri laki-laki itu dengan langkah gugup.

"Ekhm..." deheman Echa mampu membuat atensi Haidar tertuju padanya.

Laki-laki itu cukup terkejut dan menegakan posisi dirinya. Ia menatap Echa lurus.

"H-hai apa kabar?" Itulah kalimat pembukaan yang Echa lontarkan kepada Haidar.

Haidar tersenyum kecut, "penting emang tanya kabar gue?" Sarkas Haidar.

Sudah diduga oleh Echa, pasti laki-laki itu akan berperilaku tidak mengenakan.

"Dar. Aku—"

"Selamat atas pertunangan lo sama cowok lain." Potong Haidar, senyuman remeh laki-laki itu tidak pudar dari wajahnya sembari melihat cincin di jari manis milik Echa.

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang