Masa Lalu Keluarga Haidar

480 46 24
                                    

Aku mau double up hehe. Jangan lupa vote ya sebelum bacaaa😉😉





Echa dan teman-temannya berkumpul di basecamp mereka alias kamar Echa yang berada di lantai 2.

Mereka melingkar, membahas hal yang menurut mereka penting.

"Sumpah tuh bocil ganteng banget. Kaget kalo masih SMA," ucap Prima.

Jujur saja rasa kantuk dan lelah Echa hilang, digantikan dengan jiwa julid dan gosipnya.

"Tadinya pengen gue gebet, tapi bocil mana level kita," ucap Yesha.

"Ganteng sih, tapi bukan tipe gue," sahut Giselle.

"Iya gantengan Juan," jawab Angel.

"Inget, nak. Beda server," peringatan dari Giselle kepada Angel.

Wanita cantik itu hanya meringis mengingat kenyataan bahwa dirinya dan Juan alias mas crush sulit disatukan.

"Percuma ganteng tapi gayanya tengil banget. Gedek gue! Lagian Bu Yanti kenapa segala tuh bocil yang di sini. Kenapa gak Mas Janu aja deh," gerutu Echa yang sedari tadi menyimak.

"Ya ampun, udah semester tua lo, Cha! Jangan bilang lo masih suka sama Mas Janu?" Tebak Yesha tepat.

"Ya namanya juga cinta," biasa Echa lagi kangen dengan Mas Janu padahal baru tiga jam yang lalu Mas Janu pergi ke Solo.

"Lebay banget deh. Lagian Mas Janu tuh udah anggep kita adek-adeknya, Kak. Udahlah jangan mengharapkan yang tidak pasti," jawab Prima.

"Tapi kan Raja harusnya didampingi dengan Ratu. Kaya gue sama Mas Janu, nama kita ada unsur Raja dan Ratunya. Jadinya cocok," Echa masih kekeuh.

"Iya, Kak. Cuma kita gak mau liat lo galau lagi, kaya waktu tau Mas Janu punya pacar setahun yang lalu." Ini Angel.

"Tapi kan Mas Janu udah putus sama si Lilis Lilis itu!"

"Lisa, btw," timpal Prima.

"Yah pokoknya itu deh!"

"Kok jadi bahas Mas Janu sama mantannya sih? Kita kan lagi bahas Haidar," tanya Lia polos.

"Maklum Echa lagi galau ditinggal ayang ke Solo," ledek Yesha.

Semuanya tertawa, Echa hanya cemberut.

Sampai mereka tidak sadar di antara mereka berkata dalam hati, "maaf ya, Cha. Mas Janu milik gue," batin seseorang itu.

🍩🍩🍩

Waktu sudah menunjukan pukul 01.00 dini, Echa yang terbiasa begadang karena mengerjakan skripsinya, ditengah kesibukannya tersebut, perutnya terasa perih, cacing-cacing di sana meronta-ronta untuk diberi makan.

Dengan begitu, Echa lekas keluar kamarnya menuju dapur di lantai satu.

Ia teringat jika ia masih memiliki mie goreng instan di dapur. Langkah lebarnya sudah membawa dirinya di depan lemarin kitchen set. Ia membuka dengan hati yang senang, di otaknya sudah terbayang aroma mie goreng instan yang sangat menggunggahkan selera.

Saat ia buka, zonk!

Tidak ada apapun, hanya botol minyak goreng, saus, kecap dan itu bukan miliknya.

"Siapa yang makan mie gue deh? Perasaan sebelum berangkat kampus kemarin pagi masih ada?!" Gerutu Echa, wajahnya terlihat kecewa.

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang