Topeng

299 47 8
                                    

A-yo!! Aku dateng lagi yuhuuu~

Sebelum baca yuk hargai author dengan mengklik bintang ⭐️ di sebelah kiri. Terima kasih bestiee~





























Terasa canggung, sangat.

Mereka duduk satu meja lumayan panjang, dihadapan Echa ada Giselle, dan di ujung kursi ada Mas Janu—satu posisi dengan Giselle.

Giselle dan Mas Janu duduk berjauhan agar tidak ketahuan oleh Echa kalau mereka sedang backstreet.

Kini mereka sedang di rumah makan milik Bu Yanti dengan suasana bak saung yang baru saja dibuka.

Echa dan Giselle memang tidak ada jadwal kuliah jadinya mereka memutuskan untuk ke sana lebih awal, niatnya ingin membantu-bantu Bu Yanti, tetapi ternyata karyawan Bu Yanti sudah cukup. Kalau Mas Janu selaku anak Bu Yanti harus datang lebih awal.

Sedangkan, anak kosan yang lain belum hadir karena masih sibuk, mereka akan menyusul.

Omong-omong Haidar dan Bu Yanti sedang ke salah satu ruangan yang berada di sana untuk bertemu dengan Ayahnya Haidar. Mereka ingin membicarakan perihal masalah keluarga Haidar.

Jadilah, Echa harus ditemani oleh kedua pasangan yang kini sedang backstreet.

Merasa canggung, Echa mulai membuka obrolan.

"Giselle, Mas Janu." Mereka mengarahkan atensinya kepada Echa.

"Kenapa, Cha?" Tanya Giselle yang duduk dihadapannya.

Mas Janu hanya menengok saja.

"Pasti sulit ya untuk kalian berdua?" Entah kenapa kalimat itu yang keluar dari mulut Echa.

"Sulit apa?" Tanya Giselle bingung.

Mungkin saatnya Echa meluruskan semua ini, ia tidak mau menjadi tidak jelas.

Echa menarik nafas, lalu "sejak kapan kalian pacaran?"

Giselle diam terkaku, ia menatap Echa terkejut. Sama halnya dengan Mas Janu, ia diam.

"L-lo t-tau, Cha?" Tanya Giselle panik.

Gadis itu memberikan senyuman, "gue kenal sama lo cukup lama, Sel. Jadinya gue punya insting ada sesuatu yang ditutupin sama lo. Dan... perihal beruang yang semakin memperkuat kalau di antara kalian ada sesuatu. Giselle yang memang suka beruang, dan Mas Janu waktu itu panggil seseorang dengan sebutan beruangkuuu." Echa masih saja menunjukan senyuman di wajahnya, ia sedang memakai topeng.

"Maaf, Cha. Gue gak niatan tutupin ini sama lo. Gue... cuma gak mau bikin pertemenan kita hancur," Giselle menundukan wajahnya, ia merasa bersalah.

"Sejak kapan Mas Janu tau aku suka sama Mas?" Tanya Echa kepada Mas Janu yang sedari tadi diam menatap ke arah depan.

Mas Janu berdiri dari posisinya, lalu duduk di sebelah Giselle persis.

"Mas tau sejak Mas mulai jujur ke Giselle kalo Mas suka sama Giselle. Awalnya Giselle gak mau pacaran sama Mas karena dia mau jaga perasaan kamu, tapi Mas meyakinkan Giselle dengan cara backstreet. Mas udah anggep kamu adik, Cha. Maafin Mas ya gak bisa bales perasaan kamu." Mas Janu berbicara dengan lancar, seakan-akan dia sudah menyiapkan kata-kata itu.

Echa mengangguk, senyuman itu tidak luntur dari wajahnya. Kini Giselle sudah menangis.

"Pasti kalian berat ya jalanin ini semua hanya karena satu orang, yaitu aku. Maafin aku ya kalian jadi begini."

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang