Ayah Dion Murka

237 28 3
                                    

Double up bestie~ vote dan spam komennya yawwww~



Happy reading~

Haidar dan Lia memutuskan untuk ke apartment Echa, menemui Ayah Dion.

Sepanjang perjalanan Lia berusaha untuk menenangkan Haidar yang terkadang teriak frustasi tiba-tiba.

Setelah sampai di depan gedung apartment milik keluarga Echa, mereka keluar dari mobil milik Lia. Fyi, Lia yang menjemput Haidar setelah menerima panggilan telepon dari Haidar.

Haidar dengan langkah lebar masuk ke dalam gedung tersebut, namun langkahnya terhenti ketika Lia berkata, "tolong lo jangan gegabah. Jelasin baik-baik sama Om Dion. Beliau udah berumur, takut hal yang gak diinginkan terjadi." Ucap Lia pelan.

Haidar hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya yang diikuti oleh Lia.

Mereka sudah di depan flat milik keluarga Echa, Haidar menekan tombol bel yang terdapat di dekat pintu masuk, lalu tidak lama kemudian seorang pria paruh baya keluar dari sana.

Beliau menatap Haidar bingung, "maaf cari siapa ya?"

Lalu Lia maju ke depan, menghampiri Ayah Dion.

"Kamu Lia kan? Temennya Echa dan sepupunya Elang? Oh ini calon suami kamu, Ya?" Tanya Ayah Dion tersenyum.

"Bukan," yang menjawab pertanyaan Ayah Dion bukan Lia, melainkan Haidar. "Saya bukan calon suaminya Lia, tapi saya... calon suaminya, putri Anda."

Ayah Dion mengerutkan dahinya, beliau bingung apa yang dikatakan pemuda di depannya itu. "Kamu siapa?"

Melihat situasi mencekam, Lia memutuskan untuk buka suara. "Mohon maaf Om Dion kalo kehadiran kami sangat mendadak. Ada yang kami ingin bicarakan ke Om." Lerai Lia.

Dengan perasaan bingung, Ayah Dion mengizinkan mereka masuk ke dalam flat.

Kini mereka duduk di ruang tamu, Ayah Dion menatap kedua orang tersebut yang duduk di hadapannya, beliau sangat heran.

"Jadi tujuan kalian ke sini untuk apa? Echa sedang pergi fitting baju pernikahan dengan Elang untuk bulan depan." Jelas Ayah Dion.

Hal tersebut membuat Haidar terkejut, bahwa bulan depan Echa dan Elang akan menikah.

"Saya di sini sebagai sepupu Mas Elang sekaligus sahabatnya Echa, Om. Bahwa pernikahan mereka gak akan pernah terjadi." Ucap Lia dengan wajah datar.

"Maksud kamu apa!?" Suara Ayah Dion mulai meninggi.

"Echa—" perkataan Lia terpotong oleh Haidar.

"Karna Echa akan menikah dengan saya."

Rasanya Lia ingin memukul kepala Haidar, ia pikir laki-laki itu kenapa tidak bisa diam? Lia ingin dirinya saja yang menjelaskan semuanya. Kenapa di otaknya Haidar hanya memikirkan nikah nikah dan nikah saja?

Lia kan jadinya mengcapek.

Okey, skip!!

"APA-APAAN INI!?? KAMU SIAPA?" Bentak Ayah Dion kepada Haidar. Beliau dari awal sudah tidak suka akan kehadiran pria itu.

"Saya Evans Haidar Malik, calon suaminya Kak Ale. Saya ke sini untuk—"

"CUKUP! KALIAN KELUAR DARI SINI!! KELUAR!" Wajah Ayah Dion terlihat sangat marah.

"Om saya yang akan menjelaskan semuanya. Saya mohon," ucap Lia memohon kepada Ayah Dion.

"TIDAK! KALIAN PERGI!!"

"Tolong Om. Ini demi keadilan untuk Echa."

Kalimat tersebut mampu membuat Ayah Dion terdiam. "Keadilan? Apa maksud kamu?"

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang