Bertemu Lagi

201 25 14
                                    

Aku butuh spam komen guys, in rl aku lg chaos, i need penyemangat gitu lho bestiee😔





















Kini Echa dan Elang sedang makan bersama di kantin tempat mereka bekerja.

Mereka sudah tidak peduli dengan karyawan lain, lagian mana ada yang berani macam-macam, mereka akan dipecat oleh Elang.

Elang yang sedang menikmati makan siangnya, harus terhenti ketika Echa memanggil namanya.

"Mas."

"Ya?"

"Hmm... jadinya aku diundang sama temen waktu aku kuliah. Dia ngundang aku ke pesta pernikahannya, kamu mau gak temenin aku?" Tanya Echa cemas, jujur Echa belum pernah mengenalkan Elang ke teman-temannya, begitu juga Elang.

"Hm... boleh. Emang di mana?"

"Bandung. Dan..." Elang masih setia memandangi wajah Echa dengan serius, ia sangat menghargai apapun yang Echa katakan. "Aku sebenarnya sama Lia pernah satu kosan, jadinya Lia akan ada di sana juga."

"Wah, kebetulan banget! Pantesan aku intip dari jendela luar, kalian kemarin di cafe banyak ngobrol ya. Ternyata pernah satu kosan." Elang tersenyum manis.

Terkadang Echa merasa bersalah harus berpura-pura mencintai pria yang ada di depannya itu. Mas Elang terlalu baik. Ia tahu tidak semua manusia itu sempurna, termasuk Mas Elang.

🍩🍩🍩

Sepulang kerja, seperti biasa Elang mengantarkan Echa pulang ke apartment-nya yang tidak jauh dari rumah yang ia tempati.

Mereka sudah sampai di apartment yang Echa tempati, namun saat Echa sudah keluar dari mobil untuk pamit kepada Elang, laki-laki itu melihat ada noda merah di bangku yang telah di duduki Echa.

"Cha!" Teriak Elang kepada Echa. Wanita itu diam terkejut.

"Kamu lagi datang bulan ya?" Wajah Elang sudah menahan emosi, ia tidak suka barang yang ia sayang rusak atau terdapat noda sedikitpun. Diingatkan kembali jika laki-laki itu perfeksionis, itu lah kelemahan Elang menurut Echa.

"Oh? Kenapa Mas?" Tanya Echa panik dan malu. Bagaimana tidak? Di tempat parkir apartment tersebut banyak orang, dan Elang bilang dengan nada yang cukup kencang.

"Ini liat!" Bentak Elang sembari menunjuk kursi tersebut—yang ada noda warna merah, melainkan bercak darah haid milik Echa.

"Oh maaf, Mas. Aku gak tau kalo—"

"Kan aku sering bilang, Cha. Kalo lagi datang bulan itu kamu bilang, biar aku pesenin ojek online aja! Liat sekarang, kursinya jadi kotor dan amis! Aku gak suka!"

"Mas... jangan teriak-teriak." Ucap Echa pelan, memberi arahan agar Elang sedikit tenang.

"Gimana aku gak teriak-teriak!? Kamu tau aku gak suka kalo begini, tapi kamu gak pernah inget!"

"Iya iya maaf. Tapi tolong jangan teriak-teriak. Aku janji bakal cuci mobil kamu. Aku basahin tisu dulu yaa." Jujur Echa ingin membalas bentakan Elang, namun ia tidak memiliki power, ia masih membutuhkan Elang. Jadi, Echa harus tahu diri dan sabar.

"Gak pake lama!"

Sifat Elang sangat akan berubah dari manis menjadi kejam ketika ada barang atau suatu hal yang ia sukai dirusaki atau dibikin noda.

Terkadang dirinya juga sering menilai penampilan Echa. Seperti, Echa kurang cocok menggunakan baju warna hitam karena itu membuat Echa semakin terlihat kurus. Lalu, Elang tidak suka Echa menguncir rambutnya, ia suka Echa gerai. Lalu, perihal parfume saja diatur oleh Elang.

Bocil || Watanabe Haruto (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang