14

301 36 0
                                    

Hallo semua.
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote sama komen ya.

Sorry for typo and,
Happy Reading.
.
.
.
.
.
Sudah 1 minggu sejak Jisung dan Felix pulang ke mansion.

Dan demam Jeongin juga sudah sembuh.

"Je." Jeongin menoleh kearah Seungmin. Dan menatapnya dengan tatapan bebertanya.

Seungmin menggeleng lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya kembali.

Jeongin menatap Seungmin heran. Ia mengangkat bahunya dan kembali bermain handphone nya.

Diam diam Seungmin melirik kearah Jeongin. 'Apakah aku harus memberitahu nya sekarang?'

Jeongin tersentak kaget ketika tubuhnya diangkat begitu saja. Lalu ia melihat orang yang sekarang memangku nya sambil memeluknya dari belakang.

"Ih kak Hyunjin, Jeje kaget tau."

Hyunjin mengecup pipi Jeongin. "Maaf je, habisnya kamu terlalu fokus dengan handphone mu."

Lalu Hyunjin menoleh kearah Seungmin. Seungmin langsung menoleh kearah Hyunjin. Dan Hyunjin melihat jika Seungmin berbicara tanpa suara kepadanya.

Seungmin memutarkan matanya malas ketika Hyunjin mengernyit. Ia melirik kearah Jeongin yang sedang asik dengan handphone nya.

Kemudian Seungmin berbicara tanpa suara kepada Hyunjin lagi. Hyunjin berusaha untuk mengerti apa yang diucapkan Seungmin.

Jeongin mematikan handphone nya, lalu menyimpan nya dimeja. Itu membuat Seungmin berhenti berbicara tanpa suara kepada Hyunjin dan fokus kepada tugasnya kembali.

"Kak," Jeongin menyenderkan kepalanya di dada bidang Hyunjin.

"Kenapa hm?"

"Nanti jika Jeje sudah lulus kuliah apakah bunda akan datang kesini?"

Hyunjin dan Seungmin saling menatap. "Emm, kakak gak tau. Kita lihat nanti saja ya." Jawab Hyunjin.

"Kau rindu dengan bundamu?" Jeongin menoleh kearah Seungmin dan ia mengangguk.
.
.
.
.
.
"Je." Jeongin menoleh kearah Christ dengan pipi yang mengembung.

Saat ini mereka sedang makan malam.

"Em, kamu mau menikah dengan kita bulan depan?"

"Uhuk uhuk..." Jisung langsung mengambil air putih dan membantu Jeongin minum dengan perlahan.

Yang lainnya juga sebenarnya mau membantu tapi karena Jisung yang paling dekat dengan Jeongin, jadi biarkan Jisung saja.

Jisung kemudian meletakan gelasnya. Jeongin langsung menatap yang lainnya.

"Kamu mau?"

Jeongin terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa.

"Je, kamu cinta kan sama kita semua?" Tanya Felix.

Jeongin mengangguk. "Jeje cinta sama kalian semua, t-tapi..."

"Kau bisa memikirkan ini sampai lusa." Ucap Changbin.

"Ah iya, jika kau menjawab iya, nanti kita akan memberitahu mu sesuatu yang penting." Ucap Minho.
.
.
.
.
.
"Eunghh..." Mata Rubahnya terbuka dengan perlahan ketika seseorang mengecupi wajahnya.

"Emm, kak..." Minho berhenti mengecupi wajahnya. Tangannya kini melingkar dipinggang rampung itu.

"Bangun baby." Ucapnya ketika melihat mata rubahnya kembali tertutup. Ia meniup telinga Jeongin.

Cute Fox - Jeongin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang