26

226 22 4
                                    

Hallo semua.
Jangan lupa vote dan komen ya.
Sehat selalu.

Sorry for typo and,
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
.
"Racunnya akan bekerja kapan?" Tanya seseorang berpakaian hitam.

"Kalau tidak salah sampai bulan depan." Jawab orang yang berada di hadapan orang berpakaian hitam itu.

"Ck, lama sekali."

"Kau hanya perlu menunggu 1 bulan saja, tenanglah racun itu bukan racun sembarangan, aku yakin nanti dia akan tersiksa selama racun itu masih ada ditubuhnya."

"Semoga saja kau tidak gagal."

"Aku tidak akan gagal kali ini, mungkin saat itu aku gagal, tapi aku yakin kali ini tidak akan gagal."

"Kita lihat nanti." Ucapnya dengan seringai.
.
.
.
.
.
.
.
"Kak~"

Jisung menatap Jeongin yang sedang tiduran di sofa. Ia mendekat kearah Jeongin. "Kenapa baby? Butuh sesuatu?"

Jeongin menggeleng. "Gak! Jeje cuma mau kakak diem di sini aja."

"Ok." Jisung duduk disamping Jeongin, lalu ia mengusap perut Jeongin yang sudah sedikit membuncit dari luar baju yang Jeongin pakai.

"Apa kabar baby yang ada disini?"

Jeongin tersenyum hingga matanya menyipit. Ia senang jika perutnya di usap seperti yang Jisung lakukan.

"Ah iya, nanti kalau baby nya sudah lahir, Jeje mau dipanggil apa? Mommy? Bunda? Mama?"

"Jeje gak tau. Akan Jeje pikirkan lagi." Jawab Jeongin sambil tersenyum. "Kalau kakak mau dipanggil apa?"

"Kakak ikut Jeje aja."

"Eum, kak."

"Kenapa Je?"

"Kak Changbin gimana kabarnya?"

Jisung mengernyit. "Kenapa Jeje tanya kakak? Memangnya Jeje gak ada telfonan lagi sama Changbin hyung?"

Jeongin menggeleng. "Kak Changbin gak aktif kak."

"Mungkin Changbin hyung lagi sibuk jadi gak aktif, nanti kakak sama yang lainnya akan cari tahu."
.
.
.
.
.
.
.
"Apa kabar Jeje disana ya? Sudah lama aku tidak mengubunginya." Ucap Changbin menatap ke luar jendela kamarnya.

"Untuk apa kamu memikirkan nya? Sudah pasti dia sedang bersenang-senang dengan ke6 saudaramu itu." Ucap wanita yang berada disamping Changbin.

"Apakah dia melupakanku?"

"Ya, mungkin saja dia lupa kepadamu. Dia saja tidak ada menghubungi mu lagi." Ucap wanita itu. "Sudahlah kau lupakan saja dia, biarkan dia bahagia dengan ke6 saudaramu itu."

Changbin menatap wanita yang ada disebelah nya. "Maksudmu aku meninggalkannya?"

Wanita itu mengangguk. "Ya, kau tinggalkan saja dia, aku bisa membahagiakanmu lebih dari dia. Kau tau kan kalau suami dia itu bukan hanya kamu? Itu artinya dia harus membagi perasaannya."

"Ya aku tau. Tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang."

"Kau tak ingat jika seminggu lalu aku memberikan foto dia bersama seseorang ditaman? Dan apakah kau melihat ada saudaramu disana? Tidak ada kan? Itu artinya bukankah dia selingkuh dari mu dan ke6 saudaramu?"

Changbin diam. Minggu lalu wanita di sampingnya ini memberikan sebuah foto. Di foto itu ada Jeongin dengan pria, dan pria itu bukan salah satu dari ke6 saudaranya. Dan disana Jeongin tampak bahagia dengan pria itu.
.
.
.
.
.
.
.
"Hyung." Panggil Jisung kepada Christ yang sedang duduk santai sambil memainkan handphone nya.

Cute Fox - Jeongin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang