03

600 47 2
                                    

Hallo semua...
Setelah di pikir pikir, lanjut aja dulu ceritanya. Sampai nanti udah gak tau mau kayak gimana lagi alur ceritanya baru gak akan dilanjut lagi.
Ok. Jangan lupa vote sama komen nya ya. Semoga kalian suka sama cerita gaje ini.

Sorry for typo and
Happy reading....
.
.
.
.
.
.
Ini pagi pertama dimana Jeongin berada di mansion para kakak tingkatnya itu. Dan sekarang Jeongin dan ke tujuh sepupuan itu sudah berada di meja makan.

"Jeong. Hari ini aku yang antar aja ya." Ucap Hyunjin setelah selesai memakan rotinya.

"Gak ada. Jeongin sama gue aja." Ucap Felix.

"Udah lebih baik Jeongin sama gue aja" Ucap Seungmin.

"Gak. Pokoknya Jeongin sama aku aja. Aman." Ucap Jisung.

"Eh gak ada ya Jisung. Kemarin lusa aja lo yang anter Jeongin pulang, yang seharusnya gue yang anter pulang Jeongin." Jawab Hyunjin kesal.

Dan ya kelima kakak tingkatnya ini ribut membahas siapa yang akan mengantar Jeongin ke sekolah.

Sementara Jeongin, Christ, dan Minho hanya diam melihat perdebatan yang dibuat oleh 5 orang ini di pagi hari.

"Udah! Diem!" Dan akhirnya Christ berbicara. Dan kelima orang yang tadi ribut diam. "Jeongin, biar Hyung yang antar." Ucap Christ membuat semua yang ada disana terkejut.

"Hyung, mending aku aja deh yang anter Jeongin." Minho yang sedari tadi diam berbicara.

"Lah? Udah biar Hyung aja" Ucap Christ.

Udahlah mending Jeongin pergi sendiri aja atau gak sama author aja. Mereka mah kerjaan nya ribut mulu kalau udah menyangkut Jeongin.

"Emm. Kak" Dan akhirnya suara Jeongin membuat mereka semua diam dan mengalihkan pandangan mereka kearah Jeongin.

Ya tadi kelima orang yang diam kembali ribut lagi.

"Kenapa?" Tanya ke 7 orang yang sedari tadi ribut dengan tatapan mereka yang lembut dan tersenyum ke Jeongin

Tadi gak ada senyum senyumnya sama natap lembut kayak ke Jeongin. Malah natap sinis satu sama lain. Dan giliran si rubah manis ini bicara langsung diam semuanya. Dan malah senyum. 😑

"Eh gini aja. Jeongin kamu mau di anter sama siapa?" Tanya Changbin membuat Jeongin bingung.

Jadi Jeongin harus pilih siapa? Jeongin maunya sih sendiri aja.

Emm, Jeongin... " Semua orang menunggu jawaban Jeongin. "Jeongin, naik taksi aja." Lanjutnya.

"Gak ada, gak ada. Daripada naik taksi dan berujung kayak kemarin, lebih baik Jeongin sama aku aja." Ucap Felix. "Udahlah iya ini aja sih Hyung" Lanjut Felix.

"Yaudah Felix anter Jeongin ke kampus. Nanti pulang nya sama aku." Ucap Hyunjin. Mau tak mau mereka semua mengangguk. Capek juga mereka debat.
.
.
.
.
.
Sekarang Jeongin sudah ada di Fakultas nya.
Jeongin sedang berjalan di lorong koridor fakultas nya menuju kelas nya.

Sampai di kelas Jeongin sudah melihat kedua sahabatnya itu di bangku masing masing.

"Tumben baru dateng Jeong." Ucap Heeseung saat Jeongin duduk di bangkunya.

"Ya gitu deh" Jawab Jeongin.

"Oh iya Jeong, kemarin kamu gak pulang kerumah?" Tanya Beomgyu. Lah ini si gyu cenayang apa ya? Semua masalah Jeongin dia tau.

Jeongin mengernyit heran. "Tau darimana gyu?"

"Kemarin ayah kamu datang ke rumah aku Jeong. Dia nanya kamu ada di rumah aku atau gak. Soalnya kamu gak ada di rumah." Jelas Beomgyu.

Cute Fox - Jeongin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang