19

380 36 0
                                        

Hallo semua...
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote sama komen ya.
Maaf kalau ceritanya jelek.

Sorry for typo and,
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
Mata mereka semua membulat. "Baby?!" Ucap mereka bersama.

Jeongin melepaskan pelukannya, menatap Mama mertuanya itu dengan mata, hidung, dan pipinya yang memerah karena habis menangis.

"Iya baby, siapa tahu Jeje hamil kan, kalian juga udah melakukan itu."

Hyunjin menatap Jeongin. "Apakah kau hamil foxie?"

Mama Hwang memutar matanya malas. "Belum tentu Jeje hamil, tapi menurut mama Jeje hamil, karena perubahan sikap Jeje yang banyak sekali perubahannya."

"Tapikan ma, kita baru satu kali melakukannya." Ucap Jisung.

"Iya satu kali, masing-masing satu kali, iyakan?"

"Tidak, aku melakukannya lagi saat tidur bersama Jeongin." Gumam Minho pelan, sampai semua orang yang ada disana tidak mendengarnya.

Jeongin masih diam menatap mertuanya itu. Matanya kembali berkaca-kaca. Apakah ia benar benar hamil? Jika ia benar hamil, ia akan memarahi ke7 suaminya itu, padahal ia belum mau hamil. Ia mau fokus dulu tentang kuliahnya.

"Hiks... Jeje gak mau hamil sekarang!! Hiks..."

Changbin langsung memeluk Jeongin. Ia mengusap punggung Jeongin. "Udah ya jangan nangis, nanti Jeje sakit. Kalau Jeje sakit kita gak akan pergi ke pasar malamnya."

"Hiks... Jeje gak hamil kan kak? Hiks... Jeje gak mau hamil sekarang... Hiks... Jeje mau fokus kuliah dulu... Hiks..."

"Itu cuma perkiraan mama aja baby. Jangan nangis lagi ya. Nanti malam kita kepasar malam ok?"

Changbin menghapus air mata Jeongin yang terus mengalir.

"Sekarang Jeje mau apa hm? Jangan nangis lagi ya."

"Jeje hung... Mau kak Felix."

Felix langsung membawa Jeongin kepangkuan nya. Ia merapihkan rambut Jeongin yang berantakan.

"Jangan nangis lagi ya. Nanti Jeje sakit." Jeongin mengangguk lalu ia menyandarkan kepalanya dipundak Felix.

Jeongin memejamkan matanya, ia mengantuk sekarang.

Mama Hwang memastikan apakah Jeongin sudah tidur. "Sepertinya kita harus mengecek keadaan Jeje."

"Jeje kenapa Ma?! Kenapa harus dicek keadaannya?!" Tanya Christ yang baru datang.

"Sssttt hyung, Jeje sedang tidur." Ucap Hyunjin.

"Ya, maaf, habisnya mama bilang harus mengecek keadaan Jeje. Jadi Jeje kenapa?" Christ langsung duduk.

"Emm, gini Christ, perkiraan mama Jeje lagi hamil--"

"Hah?! Jeje hamil?!" Christ melebarkan matanya.

Plak.

Changbin langsung memukul tangan Christ. "Ih hyung udah dibilang bicaranya pelan pelan aja gak us--"

"Hiks..." Semuanya langsung menatap kearah Jeongin dipangkuan Felix.

"Sstt, baby, jangan nangis lagi ya. Foxie mau tidur? Maaf ya kakak berisik tadi."

"Hiks... J-jeje... Hiks..."

"Udah ya, kita tidur dikamar kakak aja." Felix langsung menggendong Jeongin dan pergi ke kamarnya.

"Ish kan hyung! Udah dibilang jangan keras keras. Jeje lagi rewel itu." Ucap Jisung kesal.

"Ya maaf, habisnya aku kaget."
.
.
.
.
.
.
"Ma, nanti mama periksa Jeje ya." Ucap Seungmin kepada mama Kim.

Cute Fox - Jeongin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang