27

206 30 2
                                    

Hallo semua...
Semoga kalian suka sama ceritanya.
Jangan lupa vote sama komen nya.

Sorry for typo and,
Happy Reading.
.
.
.
.
.
.
Jeongin tidak tau apa yang harus ia lakukan, sungguh ia sangat bosan sekarang. Sekarang ia hanya sendiri di mansion, para suaminya sedang sibuk hari ini.

Jeongin menghela nafas ketika tidak menemukan acara TV yang seru.

"Kenapa tidak ada yang seru sama sekali?" Jeongin mematikan TVnya dan menyimpan remot TV di meja, lalu ia mengambil handphone nya yang ada di meja.

Baru saja Jeongin akan menelfon Beomgyu, Tiba-tiba ia merasa jika perutnya sakit dan juga mual.

Jeongin segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Jeongin membulatkan matanya ketika melihat apa yang ia muntah kan.

"Arghh... Hiks... K-kakak... Hiks... S-sakit."

Jeongin meremas perutnya yang semakin terasa sakit. Nafasnya mulai tidak beratur dan pandangannya semakin buram.

"Hiks... K-kak..."

Jeongin terduduk bersandar pada dinding kamar mandi, ia tidak kuat menahan berat badannya.

Ia tidak tau apa yang terjadi pada tubuhnya. Saat ini seluruh tubuhnya sakit.

Yang hanya bisa dilakukan Jeongin saat ini hanya merintih kesakitan, ia tidak bisa pergi untuk mengambil handphone miliknya.

Tubuhnya terlalu sakit dan berat untuk pergi mengambil handphone nya.

Jeongin berusaha untuk berdiri, tapi ia terjatuh saat mencoba berdiri, pandangan Jeongin semakin memburam dan juga kepalanya semakin terasa pusing.

Jeongin hanya bisa berharap jika para suaminya itu cepat datang dan membantunya.
.
.
.
.
.
.
Perasaan Minho tidak tenang saat ini, ia menjadi tidak fokus mengerjakan pekerjaannya.

Bahkan saat meeting pun Minho hanya melamun saja, entah apa yang ia pikirkan. Bahkan sampai saat ini Minho terus saja melamun.

"Pak Minho!" Panggil Sang sekertaris kepada Minho entah sudah yang keberapa kali.

Sang sekertaris menghela nafas, ia bingung apa yang sedang dipikirkan oleh atasannya itu hingga membuat atasannya itu sedari tadi hanya melamun.

Tadi saja ia membahas tentang jadwal pekerjaan Minho hari ini panjang lebar, Minho hanya melamun saja.

Sang sekertaris menoleh kearah pintu yang di ketuk, saat ia mengatakan masuk pintu terbuka dan menampilkan sosok saudara dari Minho, Christ.

Sang sekertaris berdiri dan membungkukan badannya. "Tuan Christ, apa ada perlu?"

Christ mendekat kearah Sang sekertaris Minho, ia mengangguk. "Ya aku ada perlu dengan Minho, apa jadwal Minho hari ini padat?"

Sang sekertaris menggeleng. "Jadwal Pak Minho hari ini tidak begitu padat tuan."

Christ menoleh kearah Minho yang masih saja diam tidak bergerak dari tempat duduknya lalu ia menoleh lagi kepada sekertaris Minho.

"Ada apa dengannya?"

"Saya tidak tau Tuan, sedari tadi Pak Minho melamun, bahkan saat meeting tadi pagi, Pak Minho tidak fokus."

"Akan saya urus, kau bisa keluar untuk menyelesaikan pekerjaan mu."

Sang sekertaris membungkuk lalu pergi dari ruangan Minho.

Christ mendekat keadah Minho, ia menepuk bahu adiknya itu, membuat Sang adik tersentak kaget.

Cute Fox - Jeongin HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang