"Nona Choi, ini adalah wasiat dari Tuan Choi untuk Anda."
Kau menerima sebuah map berwarna kuning dari seorang pengacara pilihan mendiang kakekmu.
"Anda bisa mempelajarinya terlebih dahulu. Bila ada yang kurang dimengerti, Anda bisa bertanya pada saya."
Kau membuka map kuning yang berada di tangan. Kemudian membaca hati-hati apa yang tertulis di sana.
"Shin Ji Kyung? Siapa dia?"
"Shin Ji Kyung adalah istri dari paman Anda, Choi Do Jin. Choi Do Jin telah tiada karena dieksekusi mati sebab terbukti merencanakan serta melakukan pembunuhan terhadap kedua orangtua Anda. Choi Do Jin membunuh kedua orangtua Anda karena dia merasa tidak terima atas pembagian perusahaan oleh kakek Anda.
Setelah suaminya dieksekusi, Nyonya Shin memilih pergi dari rumah dan tak pernah kembali. Tidak ada yang tahu kemana dia pergi dan apakah sampai saat ini masih hidup atau tidak. Tapi Tuan Choi sadar dan berharap jika Anda dapat menemukannya kembali, setidaknya sebagai anggota keluarga yang tersisa."
Kau menatap serius selembar surat, selembar keterangan mengenai pembagian harta serta sebuah foto suami istri yang asing bagimu.
Kau mencengkram kepalamu. Merasa sangat frustasi karena fakta yang baru kau ketahui. Selama hampir dua puluh lima tahun hidup, kau tidak tahu jika dirimu memiliki seorang bibi. Sebab almarhum kakekmu tak pernah berterus terang selama ini.
Sejak kecil, Choi Soon Jae satu-satunya yang merawatmu bahkan menyekolahkannya keluar negeri. Soon Jae hanya mengatakan kalau kedua orangtuamu meninggal karena kecelakaan, bukan dibunuh oleh adik ayahmu, Cho Do Jin.
Kau baru mendengar nama Choi Do Jin dan Shin Ji kyung hari ini dengan fakta-fakta yang demikian mengejutkannya. Jika Choi Do Jin telah meninggal, lantas bagaimana nasib Ji Kyung? Jika masih hidup, dimana Hana dapat menemukannya?
"Anda baik-baik saja, Nona Choi?"
Astaga.
Kau hampir lupa kalau pengacara masih satu ruangan denganmu.
"Saya baik-baik saja, Tuan Anh. Terimakasih telah menjaga wasiat Kakek dan memberi saya penjelasan."
"Sama-sama Nona. Untuk masalah keberadaan Nyonya Shin, saya tidak dapat banyak membantu."
"Tidak masalah. Saya akan meminta bantuan pada pengawal untuk informasi mengenai itu. Sekali lagi terimakasih, Tuan Anh."
Kau dan pengacara itu berjabat tangan. Kemudian sang pengacara berjalan keluar. Tepat pada saat itu, seorang laki-laki paruh baya mengenakan setelan jas berwarna hitam berdiri di depanmu sembari membungkukkan badan.
"Nona Choi, perkenalkan ini putra saya, Lee Min Hyung. Dia yang akan menggantikan saya sebagai pengawal pribadi Anda mulai sekarang."
Min Hyung membungkukkan badannya. Dia merupakan putra Tuan Lee Woo Hyuk, pengawal keluarga Choi sebelumnya. Yang juga sempat mengabdi selama berpuluh tahun ketika Soon Jae masih hidup.
Kau pergi ke Amerika usai lulus dari bangku SMA. Secara otomatis, kau belum tahu jika kakekmu mengganti pengawal pribadi keluarga Choi. Namun meskipun begitu, Min Hyung baru resmi bekerja hari ini.
Kau menatap Min Hyung beberapa detik.
"Selamat bekerja, Lee Min Hyung-ssi."
Min Hyung kembali membungkukkan badan.
"Tapi Paman, ada yang ingin aku tanyakan. Ini tentang wanita bernama Shin Ji Kyung. Apakah Paman mengenalnya?"
Woo Hyuk diam sesaat. Dia awalnya terkejut karena tiba-tiba cucu majikannya menanyakan soal Shin Ji Kyung. Dugaan Woo Hyuk, pengacara telah menyinggung perihal Ji yung, yang kemungkinan sesuai isi wasiat Soon Jae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine with Bias (ongoing)
Короткий рассказMari berimajinasi dengan bias-bias kita Update setiap Sabtu