Memiliki 1

51 3 6
                                    

Memiliki adik laki-laki yang mulai menginjak usia tujuh belas tahun membuatmu merasa was-was. Terang saja, pada usia-usia tersebut, umumnya mereka mulai mencari tahu tentang dunia luar yang terkadang tidak cocok untuk mereka.

Kau hanya takut bila adikmu, Na Jae Min menjadi pemuda berandalan. Kau bisa memaklumi untuk beberapa hal jika itu masih dalam batas wajar. Seperti merokok, membolos sekolah, berkencan dengan seorang gadis, walaupun sebenarnya kau juga sangat membenci yang namanya tidak disiplin.

Tapi jika Jae Min telah menerobos batasannya, maka kau tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Seperti hari ini, setelah makan malam, kau berniat untuk tidur. Sebelum itu, kau mengecek ponselmu guna memastikan apakah ada pesan atau tidak. Tepat pada saat itu, sebuah telepon masuk dan kau segera mengangkatnya.

"Halo. Iya, saya Noona dari Na Jaemin."

Ekspresi tenangmu seketika sirna mendengar perkataan dari seseorang di balik telepon tersebut.

.

"Kau tidak perlu masuk hari ini. Noona yang akan ke sekolah."

Ucapmu sembari menata makanan untuk sarapan. Sementara Jae Min yang telah mengenakan seragam sekolah dan akan duduk di meja makan seketika terdiam. Kau menghampiri adikmu. Tanganmu menangkup rahang Jae Min dengan perhatian pada wajah sang adik.

Ada beberapa luka berwarna biru di pinggir bibir, tulang pipi serta dahi. Kau tidak mengatakan apapun, tetapi Jae Min yakin ada sesuatu yang tidak beres.

"Noona, sebenarnya-"

"Cepat sarapan dan bersihkan rumah. Aku akan bersiap untuk ke sekolah."

Kau melangkah menuju kamar mandi tanpa memberi akses pada adikmu untuk menjelaskan sesuatu.

.

"Bukankah itu Moon Tae Il? Kakak dari Moon Sung Hyun kelas dua dua?"

"Apa yang dia lakukan di sini?"

"Ternyata dia lebih tampan daripada di foto."

"Laki-laki seperti dia pasti pacarnya cantik dan kaya."

"Beruntung yang jadi pacarnya."

Seorang laki-laki berjas turun dari mobil mewahnya dan berjalan menuju sebuah ruangan. Dia tidak menghiraukan siswa dan siswi yang bergosip tentangnya saat melihatnya.

Laki-laki berjas berhenti ketika dia sampai di ruang kepala sekolah. Terlebih dahulu ia mengetuk pintu yang kemudian dipersilakan oleh pria paruh baya yang menjadi kepala sekolah.

"Silakan masuk, Tuan Moon."

Kau yang telah tiba lebih awal refleks menoleh pada sosok yang dipersilakan oleh kepala sekolah. Pada saat yang sama, laki-laki berjas bernama Moon Tae Il itu akhirnya juga menyadari keberadaanmu setelah berjabat tangan dengan kepala sekolah.

"Ini Nona Na. Kakak dari Na Jae Min."

Kepala sekolah memperkenalkan.

"Nona Na, ini Moon Tae Il, kakak sepupu Moon Sung Hyun."

Tae Il mengarahkan tangannya kepadamu untuk bersalaman. Meski perlahan, kau akhirnya menerima uluran tersebut.

"Silakan duduk."

Kini, Tae Il dan dirimu duduk berhadapan dengan kepala sekolah.

"Jadi maksud saya memanggil Anda berdua adalah untuk memberitahu bahwa Jae Min dan Sung Hyun telah berkelahi sampai menyebabkan Sung Hyun cedera otot di bagian dada. Masalah ini semakin diperparah karena keduanya tidak berkelahi hanya sekali.

Imagine with Bias (ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang