"Hari ini kita akan berbicara tentang pengalaman cinta. Tentunya ada banyak sekali kisah yang dialami oleh kita semua mengenai cinta. Tapi untuk memulai obrolan, mari kita menggunakan kata kunci yang telah disediakan. (y/n), tolong ambil satu kata kunci."
Dong Hyuk menyodorkan sebuah toples berukuran sedang berisi puluhan kertas lipat yang sebelumnya telah ditulisi mengenai kata kunci topik obrolan siang hari ini. Dengan senang hati, kau sebagai guest star, segera mengambil satu kertas.
Kemudian kau membuka lipatan serta membaca tulisan yang ada.
"Cinta pertama. Oh, sebuah awal yang bagus, Dong Hyuk."
Dong Hyuk mengangguk setuju.
"Baik, bagaimana dengan cinta pertamamu?"
Kau ikut tersenyum saat Dong Hyuk menggodamu dengan tatapan penasaran. Semua orang mungkin akan bereaksi demikian bila membahas cinta pertama.
"Cinta pertamaku adalah saat aku kelas enam sekolah dasar."
"Wow?! Who is your first love?"
Dong Hyuk semakin antusias.
"Calon kakak kelas."
Kau tertawa.
"You mean, your soon to be senior in junior high school?"
Kau mengangguk.
"Dulu, ada dua sistem untuk bisa mendaftar dalam sebuah sekolah. Yang pertama jalur tes, yang kedua jalur reguler atau melalui nilai kelulusan ujian nasional. Jalur tes sendiri ada dua kategori, kategori akademik dan non akademik. Pada saat itu, wali kelasku merekomendasikan aku untuk ikut jalur tes akademik. Bersama beberapa temanku."
Dong Hyuk menopang dagunya sembari menatapmu.
"You must be a smart student. I can see it from your face."
"No!"
Mereka tergelak karena kau sedang tersipu malu.
"And then?"
"Waktu itu aku tidak sengaja melihat dia sedang berdiri di tengah pintu ruang kelasnya."
"Kau ingat kelasnya?"
"Of course. Dia kelas tujuh F pada saat itu."
Dong Hyuk manggut-manggut.
"Apa yang kau rasakan saat itu?"
Kau diam sesaat, memikirkan masa lalumu sebelum meneruskan kata-katamu.
"Aku terus membatin, siapa dia? Mengapa aku senang saat melihatnya? Tapi aku tidak tahu harus bagaimana jadi aku hanya mencuri-curi pandang ke arahnya selama aku punya waktu."
Dong Hyuk berseru sehingga kau tersipu malu. Era cinta monyet.
"I know. Karena seperti kata kuncinya, guys. First love. Cinta pertama. Sesuatu yang baru bagi kita dan tak heran bila kebanyakan dari kita tidak tahu harus bagaimana. Lalu bagaimana cinta itu selanjutnya? Apakah kalian berkencan?"
Kau menggeleng.
"It's so sad to say but i never dated him. Orang bilang, cinta pertama sering gagal. Tapi faktanya aku sendiri mengalami hal yang seperti itu. Aku lantas berpikir, mungkin karena itu pertama kali jadi memang sulit bagi kita untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan terhadap dia. Sehingga, perasaan itu pada akhirnya tidak ada maknanya sekalipun sensasinya sebetulnya luar biasa. Menundukkan kepala kita saat berdekatan, menatapnya sepuasnya saat dia menjauh dan tersipu malu saat kita digoda. Oh my god."
"That's really love in school vibes, right?"
Dong Hyuk tertawa bersamamu.
"Tapi ada yang lebih menyedihkan saat itu. Tidak. Lebih tepatnya cemburu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine with Bias (ongoing)
Short StoryMari berimajinasi dengan bias-bias kita Update setiap Sabtu