"Demi Tuhan, Young Han. Aku tidak tenang melihat Jin Young Ahjussi melamun seperti itu."
Mizyal menunjuk Jin Young yang sedang menyiram bunga-bunga di taman depan rumah dengan wajah seolah tidak bernyawa. Young Han yang tengah duduk tak jauh dari Mizyal secara otomatis ikut menoleh pada sosok sang ayah.
Mizyal memang benar.
"Kau saja tidak tenang, bagaimana denganku sebagai anaknya?"
Mizyal mengambil napas dalam-dalam, lalu berganti pandang ke arah Young Jin yang sedang asyik bermain bulutangkis bersama Jillian.
Tiap hari Minggu, keempat sahabat itu berkumpul untuk hangout dan kali ini di rumah keluarga Park dengan pemandangan yang tidak biasa. Dimana Jin Young tampak sendirian, sementara biasanya pria dua anak itu menghabiskan waktu libur kerja di rumah bersama istri dan dua putra kembarnya.
Sebagai sahabat Young Han dan Young Jin sejak kecil, tentu Mizyal bisa merasakan bagaimana perbedaan atmosfer yang melanda.
"Aku mendengar percakapan Eomma dengan Yoo Hyun Ahjumma sebelum pergi ke rumah Halmeoni."
Sambung Young Han.
"Sesudah pertengkaran itu?"
Young Han mengangguk guna mengiyakan pertanyaan Mizyal barusan.
"Jin Young ada proyek dengan Chae Kyung, aku diam saja. Dia bilang tipenya sekelas aktris, aku juga diam saja. Dia di-shipper dengan bla bla bla, aku masih diam saja. Dia digosipkan dengan bla bla bla, aku tetap diam saja. Dia bekerja dengan melakukan kissing scene dengan ini itu dan merangkul staf perempuan, aku semakin diam saja. Kenapa dia marah karena salah satu muridku mengantarku pulang?
Belum kadang dia dingin minta ampun. Berhari-hari menunggu kabarnya, aku bisa sambil mencari penggantinya dia, berapa orang coba?
Belum perilaku wanita cantik di luar sana yang ekstrim padanya.
Ini kalau aku tidak dibekali hati kuat, tidak mungkin aku bertahan."
Ucapmu sembari tertawa hambar sewaktu bertelepon dengan teman perempuanmu, soal penyebab pertengkarannya dengan Jin Young sekaligus suka duka menjadi pasangan pria itu.
Orang lain berpikir, mungkin kau hidup bahagia tanpa kekurangan. Mendapatkan suami yang tampan, pintar, kaya dan populer. Tapi nyatanya, kau sendiri tidak sepenuhnya bisa merasakan sisi tersebut.
Justru harus lebih banyak sabar dan kuat. Karena menjadi pasangan Jin Young bukan sesuatu yang mudah. Diantara kendala-kendala di atas, masih harus berhadapan dengan rekan-rekan sekaligus lingkungan Jin Young yang levelnya jelas sudah berbeda kalau dibandingkan dengan dirimu yang biasa hidup sederhana.
Dari dalam dirimu sendiri pun, ada rasa minder yang selalu menyertai setiap detik. Jatuh cinta, masa lalu Jin Young dengan perempuan yang lebih berprestasi serta kata-kata orang yang cenderung membandingkan dirinya dengan wanita lain, menjadi sumber utamanya.
Maka tidak heran kalau kau dan Jin Young juga pernah putus sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Fase berat dalam hubungan kalian juga masih terus berlangsung walaupun kini kalian telah mempunyai dua anak yang mulai beranjak remaja.
"Eomma bilang, dia pergi karena merindukan Halmeoni. Tapi tidak mungkin sampai berhari-hari begini."
Keluh Young Han lagi.
"Ada dua sejoli sedang pacaran."
Young Jin menggoda saudara laki-lakinya dan Mizyal yang langsung mendapat tatapan tak mengenakan dari putri Mark Tuan itu. Young Jin hanya tertawa tapi kemudian dia kalah dari Jillian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine with Bias (ongoing)
Short StoryMari berimajinasi dengan bias-bias kita Update setiap Sabtu