Bagian 03 | Pengacau Kecil

7.2K 263 10
                                    

Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.

Selamat membaca!!

Setelah membereskan perlengkapan kebutuhannya yang dibawa, beristirahat sebentar dan membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membereskan perlengkapan kebutuhannya yang dibawa, beristirahat sebentar dan membersihkan diri. Yasmine kini sedang membantu Bi Nah di dapur, hanya membantu hal-hal kecil saja seperti memotong dan mengaduk masakan. Jangan kalian kira Yasmine yang pandai membuat roti dan kue serta mempunyai tokonya sendiri itu lihai dalam memasak semua makanan, karena asal kalian tau Yasmine belum terbiasa jika memasak makanan rumahan. Ia hanya pandai membuat adonan.

Tapi jika memasak air, menggoreng telur, merebus mie, membuat kopi/teh, itu semua Yasmine sudah kuasai.

(ilustrasi dapur)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi dapur)

"Setiap hari masaknya sebanyak ini ya Bi?" Tanya wanita berapron pink itu sambil sibuk menggongseng bayam.

"Ngga juga sih Mbak, Bibi sengaja masaknya di banyakin dikit kan buat semacam ngerayain gitu lho. Biar Bibi lanjutkan Mbak." Bi Nah mengambil alih tugas Yasmine, karena sebentar lagi bayamnya matang tinggal siap untuk di sajikan.

Yasmine menatap Bi Nah bingung. "Siapa yang ulang tahun Bi? Mas Akbar?"

Bi Nah tertawa mendengarnya ternyata nyonya barunya itu tidak paham maksudnya.

"Bukan Mbak, maksud Bibi itu ngerayain pernikahan Mbak dan Mas Akbar. sambutan kecil-kecilan juga dari Bibi." Jelas Bi Nah memindahkan tumis bayam pada wadah.

"Ya ampun Bi, makasih lho ini. Jadi ngerepotin gini 'kan mana aku cuma bisa bantu dikit doang, maaf ya Bi."

"Ealah?? Ndak usah mbak, ini kan inisiatif Bibi ndak perlu minta maaf segala. Wong dari tadi Mbak udah bantu banyak kok, Bibi malah seneng sekarang ada temen ngobrol pas masak biasanya cuma sama Non Esya. Mas Akbar juga udah ndak bakal lupa pulang lagi karena udah ada istri yang nunggu di rumah."

"Emang karena apa sampe dia jarang pulang? Kan kasian Esya." Lirih Yasmine.

Bi Nah tersenyum kecil. "Yo kerja Mbak, semenjak tuan dan nyonya besar meninggal kan beliau yang mengurus perusahaan keluarga. Di bilang kasihan ya kasihan, tapi menurut Bibi sih Mas Akbar selalu ngasih perhatian yang cukup buat Non Esya. Ya maklum lah sebelum menikah sama Mbak Yasmine kan beliau jalanin dua peran sebagai orang tua."

Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang