Bagian 09 | Tamu Tak Diundang

5.9K 232 10
                                    

Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.

Selamat membaca!!

Yasmine tak menyangka kalau suaminya itu akan menggarap dirinya habis-habisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yasmine tak menyangka kalau suaminya itu akan menggarap dirinya habis-habisan. Ia pikir Akbar akan cukup satu kali main saja setelah mereka kelelahan dan terlelap pada awal permainan tapi ternyata sekitar jam dua dini hari mereka melakukannya lagi hingga menjelang subuh. Tenaga dan energinya terkuras habis.

Suaminya benar-benar perkasa saat diranjang. Saat ini Yasmine tengah duduk bersender di atas kasur yang sudah harum, bersih dan rapih dari bekas percintaan semalam, pria itu sendirilah yang membereskan dan mengganti sprei serta hal-hal lainnya. Bahkan karena Yasmine tidak kuat berjalan hendak ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Akbar juga yang menyiapkan air hangat untuk mandi dan mengendong sang istri sampai ke dalam bathup.

Dan untuk saat ini pria yang sudah membuat Yasmine kesulitan berjalan baru saja masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisikan sepiring nasi serta lauk pauknya dan juga segelas air putih.

"Sarapan dulu ya, Sayang." Ujar Akbar duduk ditepi kasur sebelah sang istri. Meletakkan nampan yang dibawanya ke atas nakas lalu mengambil piring yang berisikan sarapan sang istri.

"Biar aku aja, Mas. Kamu kok belum berangkat kerja? Padahalkan bisa Bibi yang anterin ini." Yasmine mengambil alih piring itu.

Akbar tersenyum hangat, mengusap kepala Yasmine dengan sayang. "Sekarang kamu lebih penting, habiskan sarapannya."

Yasmine dibuat salah tingkah, tak membalas perkataan suaminya. Memilih untuk menikmati sarapannya.

"Nanti kita ke dokter ya."

Yasmine menoleh. "Mau ngapain?"

"Minta obat biar rasa sakit dimilikmu setidaknya berkurang."

Saat itu juga Yasmine tersedak mendengarnya dan Akbar dengan sigap memberikan segelas air sambil mengusap punggung istrinya pelan.

"Hati-hati, sudah lebih baik?"

Wanita berambut panjang itu mengangguk dua kali. Wajahnya terasa panas.

"Makasih."

Ia akui amat bersyukur memiliki suami yang amat perhatian padanya tapi apakah pria ini sadar jika penyebab dirinya sampai tak bisa berjalan terlalu lama itu adalah Akbar sendiri?! Apa dia tidak merasa bersalah?! Menyebalkan.

"Tidak perlu ke dokter, istirahat juga sudah cukup. Lagian ini salah Mas yang nggak ada puasnya semalam." Kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutnya.

Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang