Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.Selamat membaca!!
Manda tidak bisa tidur. Wanita muda dengan kaos hitam oversize dan celana training panjang abu-abu sedang berdiri berlipat tangan di bawah dada di balkon kamar dengan pikiran yang berkecamuk. Manda belum mendapatkan informasi apapun lagi dari Akbar tentang Yasmine. Menghela nafas, pandangannya beralih pada sosok yang tengah terbaring tertidur pulas diatas kasur di dalam kamar sana.
"Semoga Papa kamu bisa bujuk Bunda kesayanganmu itu ya, Sya. " Lirih Manda menatap lekat gadis kecil jelita itu.
Hingga fokusnya beralih pada pintu kamar yang terbuka sedikit membuat cahaya luar kamar masuk ke dalam. Segera gadis itu beranjak masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu balkon.
Ternyata itu sang pemilik rumah.
Jangan kaget, sebenarnya Manda tidak pulang setelah kejadian beberapa saat yang lalu. Manda terpaksa memilih menginap di kediaman Ardan karena hari sudah begitu malam, belum lagi jika ia pulang ke rumah dengan membawa ponakan cantiknya itu ia khawatir orangtuanya akan curiga. Mereka pasti tidak langsung percaya kalau Esya ikut hanya ingin menginap, pasalnya gadis kecil itu belum pernah sama sekali berkunjung kesana. Apalagi sekarang dirinya tidak tahu pasti kabar tentang Yasmine.
Untungnya Pak Duda satu buntut itupun mengerti akan kondisinya, mempersilahkan untuk Manda dan Esya memakai salah satu kamar kosong. Manda tadi bahkan mau tidak mau ikut menyaksikan bagaimana pria itu memarahi habis-habisan wanita yang sudah berbuat kurang ajar pada suami sepupunya. Faktanya ternyata Ardan masih berkerabat dengan wanita ular itu. Jika Manda mendengar hal itu dari orang lain mungkin tak akan percaya, tapi hal itu disampaikan sendiri oleh Ardan saat selepas wanita itu pergi angkat kaki dari rumah ini.
Ardan yang sudah berganti pakaian tidur serba hitam itupun mengambil jarak setelah penghuni baru sementara kamar keluar. Sebetulnya tadi saat di kamar dirinya tak sengaja melihat Manda berdiri di balkon, kebetulan kamar mereka bersebelahan. Ardan menduga kalau wanita itu belum kunjung tidur karena masih khawatir akan Yasmine. Jadi, ia putuskan untuk mengajak Manda menikmati secangkir kopi atau teh hangat saja dan mungkin sedikit berbincang hal ringan, untuk meringankan pikiran mereka.
"Saya tidak sengaja melihat kamu masih terjaga tadi. Boleh buatkan secangkir kopi? Kebetulan saya juga belum mengantuk. " Kata Ardan dengan ramahnya.
Manda terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk. Mereka pun berjalan dengan Ardan yang lebih dulu menuju lantai bawah atau lebih tepatnya dapur. Keadaan rumah cukup gelap, tapi anak tangga masih bisa terlihat.
"Harusnya bapak yang buatkan untuk tamu. Tapi gapapa, karena saya tamu yang baik maka saya akan buatkan. " Kata Manda berjalan dibelakang pria tinggi berbahu lebar itu, menuruni anak tangga dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)
RomanceKarya ke-2 21+ (Genre: Romantis-Komedi) Yasmine selalu menghindari jika ada acara kumpul keluarga besar, bagaimanapun caranya ia selalu mencari cara untuk menghindar. Kalian pasti tahu alasannya, jika tidak ditanya soal posisi pekerjaan pasti di...