Bagian 19 | Happy Family

1.4K 77 7
                                    

Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.

Selamat membaca!!

Walaupun sebentar lagi Esya akan menjadi seorang kakak perempuan, gadis kecil itu masih sering manja pada sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walaupun sebentar lagi Esya akan menjadi seorang kakak perempuan, gadis kecil itu masih sering manja pada sang ayah. Contohnya pada saat ini, Esya tengah berada dalam gendongan Akbar, lebih tepatnya dibelakang punggung pria itu. Sewaktu turun dari mobil tadi putrinya merengek ingin digendong, tentu bukan suatu masalah bagi Akbar karena bobot tubuh putrinya tak seberapa bahkan jika itu istrinya yang kini sedang berbadan dua pun Akbar masih sanggup.

Esya yang melingkarkan kedua tangannya pada leher ayahnya terkekeh geli saat tangan mungil miliknya itu bersentuhan dengan jambang Akbar.

"Tangan Esya geli kena brewoknya Papa." Ujarnya masih terkikik.

Akbar ikut tertawa mendengarnya dan malah dengan sengaja menggesekkan bulu-bulu halus diarea rahangnya itu pada lengan putrinya.

"Papaaa!! Ahahahaaa gelii..."

Suara tawa gadis kecil itu menggema saat mereka sudah masuk ke dalam rumah.

"We're home! "

Akbar menurunkan perlahan putrinya pada sofa di ruang tamu, seketika badannya terasa lebih ringan. Ia juga mengambil tempat duduk disamping putrinya.

"Thank you Papa! " Esya memberikan kecupan pada pipi ayahnya.

Akbar tersenyum hangat, lalu menolehkan sebelah wajahnya yang tak mendapatkan kiss dari sang putri.

"My pleasure, then give it here too." Katanya yang langsung mendapatkan hal serupa dari putrinya.

"Done! Papa, Bunda mana ya? " Mata bulat itu mencari-cari keberadaan Yasmine.

"Mungkin sedang istirahat di kamar. Tapi sebelum ke bunda Esya sekarang cuci kaki, cuci tangan, lalu ganti baju dulu, oke? "

Gadis itu berdiri lalu mengangkat tangan kanannya melakukan gerakan hormat seperti sedang upacara. "Siap Papa! " Serunya dengan suara lucunya itu.

Akbar lagi-lagi dibuat tertawa akan tingkah putri sulungnya. "Mau Papa bantu? "

"No Papa, Esya bisa sendiri kok kan Esya sudah besar, sudah sekolah. "

"Okay my princess. "

Esya melenggang pergi menaiki tangga dengan menggendong ransel mini berwarna pink miliknya, Akbar tersenyum bahagia melihat putri kecilnya itu ternyata tumbuh dengan baik. Tentu hal itu juga tidak luput dari keterlibatan istrinya.

Ngomong-ngomong sedang apa ya bumil cantik itu sekarang? Tumben sekali tidak terlihat dibawah, biasanya di jam-jam menjelang makan siang begini Yasmine sedang menonton televisi bersama Bi Nah atau bermain bersama Olin kucing kesayangan seluruh penghuni di rumah ini.

Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang