Bagian 04 | Si Dedek Bangun Lagi

9.4K 280 5
                                    

Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.

Selamat membaca!!

Sudah seminggu Yasmine menjadi seorang istri dan ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah seminggu Yasmine menjadi seorang istri dan ibu. Yasmine juga sudah mulai bekerja lagi seperti biasa sejak empat hari terakhir ini, tapi tentu tidak melupakan tugasnya sebagai seorang ibu untuk Esya. Ia berangkat kerja bersamaan dengan mengantar putrinya sekolah dan akan menjemputnya kemudian mengajak Esya ke tokonya, gadis kecil itu masih malu-malu ketika pertama kali di ajak masuk dan berkenalan dengan beberapa pegawai Yasmine.

Tapi, sekarang gadis berambut panjang itu sudah tebiasa dan dekat dengan para pegawai toko. Esya sangat senang melihat kue-kue lucu yang ada disana dan ia bisa memakannya secara percuma, tak jarang Esya pun minta dibuatkan kue yang ia inginkan pada Yasmine. Para pegawai pun tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran Esya, malah suasana toko menjadi semakin ramai karena tingkah gadis kecil yang merupakan anak dari bos mereka.

Lalu bagaimana hubungan antara Yasmine dan ayah Esya? Hubungan mereka berdua semakin dekat walaupun Akbar masih merasakan sedikit kesal karena kejadian beberapa hari lalu dan ditambah saat melihat bercak merah di sprei pagi hari yang ternyata adalah darah menstruasi Yasmine. Padahal ia sudah berencana ingin beraksi lagi pada besok malamnya untuk meng-unboxing Nyonya Pramudya.

Yasmine juga sudah mulai terbiasa akan sikap Akbar yang ternyata tidak sedatar dan sedingin seperti wajahnya yang ditunjukkan kepada setiap orang. Menurutnya Akbar itu cerewet dan banyak maunya.

Gagalnya Akbar berbuka puasa juga berdampak pada para karyawannya yang selalu kena semprot mulut pedas atasan mereka. Saat mereka hendak memberikan selamat pun Akbar hanya mengucapkan terima kasih dengan raut wajah datar dan langsung masuk ke dalam ruangannya. Padahal mereka berharap atasannya itu akan menampilkan sedikit senyuman dengan wajah berseri-seri khas pengantin baru dan memberikan voucher makan siang gratis di restoran mewah. Tapi yang ada Akbar malah memberikan pekerjaan ekstra.

"Ren, tolong antar berkas ini ke ruangan Pak Bos, sekarang. Saya sudah ditunggu Bu Mawar di bawah mau cek lokasi." Ujar Bayu menyerahkan map berwarna hitam.

"Jangan aku lah Bang, tuh Dea aja dari tadi dia free." Rendi menunjuk perempuan lurus sebahu berkemeja biru laut.

"Dih, kok jadi gue sih. Kan yang di suruh itu lo, ngga mau ah." Sewot Dea.

"Tumben kamu nolak Ya? Biasanya semangat banget kalau di suruh ke ruangan Pak Akbar. " Heran Bayu pada wanita yang hanya berbeda lima tahun dibawahnya.

Dea meringis mendengar perkataan seniornya, karena itu benar. Ia selalu mengambil kesempatan untuk melihat wajah tampan dan harumnya Bos Durennya itu dalam disetiap kesempatan yang ada, lumayan lah untuk cuci mata. Bukan hanya ia seorang wanita yang mengagumi Bosnya tapi semua karyawan wanita di kantor ini tak henti-hentinya mencoba menarik perhatian Akbar si Duren alias duda keren. Tapi, kini mereka semua harus menerima kenyataan bahwa Bos Duren mereka sudah sold out. Saat mengetahui berita pernikahan Akbar disaat itulah diperingati sebagai hari patah hatinya para karyawati. Tidak ada lagi Bos Duren sekarang, karena Akbar sudah melepas jabatan Durennya.

Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang