Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.Selamat membaca!!
Genggaman Akbar tak kunjung lepas sejak tadi dari tangan istri tercintanya, sesekali pria itu juga mengecup punggung tangan Yasmine dengan lembut. Saat pulang dari kantornya setelah mendapatkan kabar bahagia itu, Akbar langsung memilih pulang lebih awal ke rumah. Sesampainya di rumah segera ia mencari keberadaan istrinya dan memeluknya erat, memberikan begitu banyak kecupan pada wajah ayu Yasmine sambil terus berkata terima kasih.
"Terima kasih Sayang."
Yasmine tertawa mendengar kalimat yang sudah kesekian kalinya terucap dari mulut suaminya itu. Sebelah tangannya ia gunakan untuk mengelus pelan pipi suaminya.
"Berterima kasihlah juga pada Tuhan, Mas. Tanpa kehendak dari-Nya karunia yang indah ini tak mungkin hadir. Aku hanya dipercaya sebagai perantara yang dititipkan sebuah nyawa oleh-Nya." Kata Yasmine dengan lembut juga senyuman hangat sambil menatap Akbar.
Mendengar hal itu membuat Akbar semakin berucap terima kasih serta syukur pada Yang Kuasa karena telah memberikannya istri yang begitu baik hatinya. Tak lupa pria itu mengucapkan istighfar dalam hatinya. Meskipun Akbar akui kalau dirinya bukanlah seorang pria yang begitu paham tentang agama, tetapi ia pun tak melupakan tugasnya sebagai seorang hamba. Dirinya selalu menyempatkan diri untuk melaksanakan kewajiban lima waktu dan sholat jum'at, juga menunaikan ibadah puasa saat bulan ramadhan sebagai seorang muslim.
Akbar juga jujur saja hatinya sedikit tersentil. Dirinya tersadar kalau belum sepenuhnya menjadi panutan yang baik untuk keluarganya, masih banyak hal yang harus ia perbaiki lagi dari dalam dirinya dalam segi agama. Sebenarnya, dulu saat dirinya akan masuk SMP. Paman dan Bibinya sengaja memasukkan Akbar dan anak mereka ke pondok pesantren di daerah Bogor, agar mereka bisa lebih disiplin serta mendapatkan didikan agama yang baik selama kurang lebih tiga tahun.
"Maaf, Mas terlalu terbawa suasana. Nanti kita bagikan sedikit rezeki pada anak yatim-piatu ya, Sayang?"
"Boleh banget dong, sedekah kan nggak dilarang. Rencananya mau kapan Mas? Nanti aku mau sekalian bikinin mini dessert box buat mereka."
"Minggu depan saja bagaimana? Untuk itu biarkan pegawaimu saja yang membuatnya Sayang. Mas tidak mau kamu sampai kelelahan."
"Oke, tapi kalau bantu tipis-tipis nggak papa ya?" Yasmine menatap penuh permohonan yang tak bisa pria itu tolak.
"Hanya sedikit."
Cup.
"Siap Mas suamii..!!" kekeh Yasmine setelah melayangkan kecupan pada pipi suaminya.
"Hmm, mulai nakal ya kamu." Akbar menjawil hidung mancung istrinya gemas dengan senyum mengembang.
"Tempatnya mau dimana? Kalau saran aku sih jangan sampai nyewa tempat Mas, kalau mau acaranya dirumah ini saja atau mungkin mau di toko ku? Nanti tinggal diberesin dan dekor sedikit. Apa nanti kita yang datang kesana saja? Kelihatannya pasti akan seru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)
RomanceKarya ke-2 21+ (Genre: Romantis-Komedi) Yasmine selalu menghindari jika ada acara kumpul keluarga besar, bagaimanapun caranya ia selalu mencari cara untuk menghindar. Kalian pasti tahu alasannya, jika tidak ditanya soal posisi pekerjaan pasti di...