Maaf untuk typo yang bertebaran. Bisa kalian tandai di komen ya, supaya segera aku perbaiki.
Selamat membaca!!
Makhluk berbulu halus berwarna putih itu terlihat nyaman berada dipangkuan Yasmine. Matanya terpejam padahal pemiliknya sudah mencoba membangunkan sejak tadi, namun agaknya kucing lucu itu memilih tidur bermalas diri.Alhasil Yasmine memindahkan perlahan kucing itu dari pangkuannya ke atas sofa. Digantikan dengan Esya, duduk diantara sela kakinya yang kini selonjoran diberi kecupan kecil pada pipi gembul putrinya.
"Olin kerjaannya tidur mulu, Nda." Esya mengeluh sembari menyenderkan tubuhnya pada sang bunda. Sembari asik menikmati elusan dikepalanya. Pokoknya Bundanya itu tempat ternyaman. Esya juga suka wanginya.
"Hmm, mungkin dia kecapekan dan udah waktunya jam tidur siang. Apalagi tadikan Olin habis makan. "
Gadis itu mengubah posisinya menjadi tiduran diatas paha empuk Yasmine. Menatap bundanya penuh lalu tangannya terulur pada wajah ayu Yasmine. "Bunda kok cantik banget ya? Nanti kalau Esya sudah besar Esya mau kayak bunda aja. Cantik, baik, bisa bikin kue yang lucu-lucu."
Yasmine tersenyum hangat lalu melayangkan kecupan bertubi-tubi pada wajah putrinya, membuat Esya kegelian sampai mereka tertawa bersama.
"Bisa aja sih kamu, Nak. Siapa sih yang ngajarin begitu hmm? Pasti Papa kan?"
Esya menggeleng. "Nggak, tapi Papa juga sering kok bilang setiap kita lagi berdua katanya 'bunda itu cantik dan baik banget ya, princess. Papa beruntung deh bisa dapetin istri kayak bundamu itu'. Masih ada lagi tapi Esya lupa. "
"Kalian ini....kok manis banget sih, sesayang itu ya sama bunda, hmm?"
"Esya saaaayaaaaanggg banget, banget banget sama bunda cantik!"
Dijawilnya hidung mungil itu. "Anak bunda juga cantik, boleh bunda tanya sesuatu?"
"Boleh,"
"Kalau gitu bangun dulu yuk! " Yasmine membantu putrinya untuk duduk dengan posisi berhadapan dengannya. Meraih tangan mungil itu dan Mengusap-usapnya penuh perhatian.
"Tapi nanti misalnya kalau Esya merasa nggak nyaman sama pertanyaannya atau nggak mau jawab gapapa kok, sayang. Bunda ngerti." Yasmine tersenyum hangat menatap putrinya.
Dahi gadis kecil itu berkerut sebentar nampak bingung lalu tak lama kemudian mengangguk pelan dua kali.
"Esya kangen nggak sama...Mama Lova?" Tanya Yasmine dengan lembut dan hati-hati.
Perlahan gadis itu menundukkan kepalanya, lalu menjawab dengan suara lirih namun masih terdengar jelas.
"Kangen, tapi sekarang Esya udah punya Bunda Yas jadi Esya nggak kesepian atau sedih lagi dan teman-teman nakal itu nggak ledekin Esya terus karena nggak punya ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Pear & Mr. Duren (SlowUp!)
RomanceKarya ke-2 21+ (Genre: Romantis-Komedi) Yasmine selalu menghindari jika ada acara kumpul keluarga besar, bagaimanapun caranya ia selalu mencari cara untuk menghindar. Kalian pasti tahu alasannya, jika tidak ditanya soal posisi pekerjaan pasti di...