6

360 55 0
                                    

Aku diam saja dan kulihat sasuke memperhatikan tingkah naruto namun nyatanya dia memikirkan hal lain.

Tak lama ada yang membuka pintu kelas dan jebakan naruto berhasil mengenai jounin berambut putih.

"Hahahaha." Tawa Naruto.

"Kena." Ucap Naruto.

"Sensei maafkan aku sudah berusaha mencengahnya tapi naruto." Ucap Sakura.

"Bahkan dia membiarkan naruto melakukan itu semua." Batinku.

Jounin berambut putih melihat sekeliling sejenak dan berpikir entah apa itu aku tidak tahu.

"Bagaimana mengatakannya." Ucap Jounin berambut putih.

"Kesan pertamaku terhadap kalian semua adalah aku tidak suka kalian." Ucap Jounin berambut putih.

"Dan kau surai biru guru mu sudah menunggu di atap." Ucap Jounin berambut putih.

"Kalian bertiga juga harus keatap." Ucap Jounin berambut putih.

"Naruto ikut tidak?" Tanyaku.

"Aku menaiki tangga saja niisan." Ucap Naruto.

"Baiklah aku duluan ya." Ucapku.

"Iya niisan." Ucap Naruto.

Aku bershunshin menuju ke atap disana sudah ada dua orang dewasa memakai rompi chuunin dan kulihat salah satunya ada pedang di punggungnya.

"Baiklah kita tunggu tim tujuh dulu." Ucap Jounin berambut putih.

"Sensei sering mengawasiku dan naruto saat kecil ya?" Tanyaku.

Ekspresi jounin tersebut terkejut namun bisa dinormalkan kembali dan malah menatapku menyelidik.

"Aku tipe sensorik." Ucapku.

"Aku mengetahui soal orang tua naruto." Ucapku.

"Hentikan ucapanmu ini rahasia desa." Ucap Jounin berambut putih.

"Ya baiklah anak taring putih." Ucapku.

"Kemampuan informasinya sangat mengerikan untuk genin yang baru lulus dari akademi." Ucap Jounin berambut hitam di sebelahnya.

"Di perpustakaan banyak buku jadi kupikir aku harus mengetahui segala informasi penting soal desa ini." Ucapku.

"Lagipula aku tidak mungkin kembali ke tempat kelahiranku karena tidak ada tempatku untuk pulang." Ucapku.

"Tempatmu pulang dimana saat ini?" Tanya Jounin berambut hitam.

"Ya tempatku pulang itu di-." Ucapanku terpotong.

"Niisan!" Pekik Naruto.

"Konoha." Ucapku.

Tim tujuh duduk untuk dengan tenang sementara aku melihat saja tapi aku duduk dekat naruto.

"Baiklah perkenalan dulu." Ucap Jounin berambut putih.

"Apa yang harus dikatakan?" Tanya Sakura.

"Yah tentang apa yang kau suka atau tak suka, cita-cita atau hobi yang seperti itulah." Ucap Jounin berambut putih.

"Hei! hei! sebelum itu sensei perkenalkan dirimu dulu dong!" Pekik Naruto.

"Benar juga kau terlihat mencurigakan." Ucap Sakura.

"Ah aku namaku hatake kakashi aku tak mau memberitahu kalian apa yang kusukai atau apa yang kusukai." Ucap Kakashi.

"Cita-citaku dikatakan juga tak ada gunanya hobiku kalian belum cukup umur mengetahuinya." Ucap Kakashi.

Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang