Pagi harinya kami berdua sarapan seperti biasanya namun aku tidak minum susu karena malas sekali.
"Sepertinya aku ketularan sifat shikamaru." Batinku.
"Niisan!" Panggil Naruto.
"Iya." Ucapku.
"Ayo berangkat!" Ajak Naruto.
"Pake shunshin saja." Ucapku.
"Kan niisan yang bisa." Ucap Naruto.
"Baiklah pegang pundakku dan kita akan shunshin ke akademi." Ucapku.
Naruto memegang pundakku akhirnya kami tiba di akademi sebenarnya aku sudah menguasai shunshin cuma malas menggunakannya.
"Rasa malasmu mirip seperti shikamaru saja niisan." Ucap Naruto.
"Habisnya menggunakan shunshin itu harus fokus ke tujuan sih jadi lebih seru berlari melewati atap saja." Ucapku.
Selama di akademi aku sering meminjam buku soal jutsu-jutsu dasar ninja dan hanya membaca saja tidak mempraktekkannya sama sekali sedangkan naruto malah malas melihat buku.
Aku dan naruto masuk ke dalam kelas membuat tatapan mata semua orang melihat kearah naruto.
"Lho naruto kenapa kau berada disini?"
"Hari ini pertemuan khusus untuk orang-orang yang lulus saja."
"Kau tidak melihat ikat kepalaku ini." Ucap Naruto menunjuk ikat kepalanya.
Tak lama kelas rusuh karena kedatangan dua murid yang bernama sakura dan ino sementara aku hanya menatap malas akan hal itu.
"Sakura darimanapun hanya gadis fansgirl saja tidak ada yang lebih baik darinya daripada itu." Batinku.
"Kau membenci seseorang?" Tanya Shikamaru.
Aku duduk di belakang naruto tepatnya aku duduk sebelah kiri shikamaru itu kulakukan sengaja mengawasi gerak-geriknya agar tidak terlalu mencolok itupun karena permintaan darinya jadi aku menurut saja.
"Entahlah aku malas melihat seseorang yang tidak ada niatan untuk kuat." Ucapku.
"Ino masih mending dia mau latihan formasi ino-shika-cho tapi sakura nol besar menurutku." Ucapku.
"Ucapanmu sangat pedas sekali seperti biasanya." Ucap Shikamaru.
"Ninja itu harus bisa menghadapi semuanya seorang diri tanpa bantuan orang lain." Ucapku.
"Semoga saja aku tidak setim dengan dia." Ucapku.
"Jangan terlalu menghina orang lain nanti kau jatuh cinta dengannya." Ucap Shikamaru.
"Tidak akan." Ucapku.
"Tunggu apa kau bisa membiarkan aku lewat." Ucap Sakura.
"Nah kan mulai." Ucapku jengah.
"Naruto minggir aku mau duduk di sebelah kursimu!" Kesal Sakura kepada naruto.
"Tempat duduk masih banyak kenapa kau ingin sekali dekat sasuke sih?" Bingungku.
"Diamlah kau!" Kesal Sakura.
"Mau apa kau?" Tanya Sasuke melirik kearah naruto.
"Kau yang mau apa hah?!" Kesal Naruto.
Sakura memaksa dan aku sedikit menarik kerah baju naruto yang akan terjatuh karena ulah sakura.
"Sasuke-kun apa aku boleh duduk di sebelahmu?" Tanya Sakura yang sudah duduk di sebelah sasuke.
"Urgh." Ucap Naruto.
"Sakura jaga sikapmu jangan seenaknya melakukan tindakan seperti itu." Ucapku datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)
FanfictionSeorang anak kecil yang kehilangan orang tuanya karena konflik berkepanjangan desa kirigakure terpaksa melarikan dari tempat kelahirannya dan malah tersesat di desa konohagakure Naruto hanya milik masashi kishimoto aku meminjam karakternya saja Star...