Aku menjalankan misi bersama hayate misi tingkat a yaitu pengawalan daimyo entah kenapa hayate menerima begitu saja misi ini padahal aku masih seorang chuunin. Hayate menatapku sejenak dan kami berdua tiba di kediaman seorang daimyo negara api yang harus kami kawal tiba di desa kecil untuk pertemuan.
"Hokage-dono akan memberikan pengawalan ekstra untukku namun kenapa hanya kalian berdua saja?" Bingung Daimyo negara api.
"Aku gekko hayate orang yang bertugas untuk mengawalmu tuan dan disebelahku muridku yang berstatus seorang chuunin." Ucap Hayate menunduk hormat.
"Oh konoha ternyata hebat ya melahirkan banyak ninja berbakat." Ucap Daimyo negara api.
Aku mengikuti saja tindakan hayate daripada nanti kena hajar hayate kan merepotkan sekali. Kami berdua mulai menjalankan misi menuju salah satu desa terdekat.
Di perjalanan menuju ke tempat pertemuan aku menggunakan beberapa bunshin dan hayate berada di depan menjaga keadaan sementara ditugaskan di belakang.
"Misi ini sebenarnya membosankan apalagi cuma pengawalan saja." Ucapku.
Aku merasakan ada seseorang yang akan melemparkan sesuatu jadi aku menyeringai dan langsung menyerang orang tersebut sebelum dia bertindak. Hayate hanya melirik saja tidak membantuku sama sekali.
Di pertengahan jalan banyak ninja buronan menghentikan langkah kaki menuju desa kecil di seberang dan hayate hanya mengganggukan kepalanya padaku. Aku mengambil pedang yang diberikan hayate dan berdiri di belakang tubuh hayate hanya ada kekehan dari hayate.
"Gunakan teknik yang kuajarkan padamu." Ucap Hayate.
"Membunuh lagi heh?" Tanyaku menyeringai kearah hayate.
"Sudah aku mengizinkanmu lagipula sudah lama kau menantikan misi seperti ini kan." Ucap Hayate tersenyum miring.
"Kau memang guru yang pengertian." Ucapku.
Aku menghadapi 10 orang sementara hayate 15 orang hanya sedikit menurutku tidak seru sama sekali. Kulihat hayate mulai menyerang mereka semua dengan teknik andalannya.
"Kau bocah harusnya menyerah saja dan biarkan kami membawa daimyo."
"Paman aku pikir lebih baik kalian pergi saja." Ucapku meledek.
"Ck kau meremehkan kami semua hah?!"
"Memang kalian terlihat lemah kok!" Pekikku.
"Naoki habisin mereka!" Pekik Hayate.
"Laksanakan sensei!" Pekikku.
Aku mulai mengeluarkan salah satu jurus ninjaku yaitu elemen air bahkan segel tanganku sangat cepat sekali. Hayate hanya tersenyum melihat itu semua.
"Kau bodoh bocah disini tidak ada air sama sekali!"
"Kata siapa disini banyak kok." Ucapku.
"Jangan bilang!"
'Kirigakure no Jutsu' aku bisa melihat mereka semua hanya meremehkan aku saja dan aku memberi isyarat kepada hayate agar menyingkir sebelum aku mengaktifkan teknikku.
"Kau pikir kami takut bocah dengan kabut ini heh?!
"Benarkah aku akan menikmati alunan merdu musik kematian kalian semua!" Remehku.
"Ck bunuh bocah itu!"
Mereka menyerangku dan dengan satu tangan menggunakan teknik keduaku yaitu 'Sairento Kiringu'.
Aku mulai menggunakan beberapa bunshin dan menghilang hawa keberadaanku mulai menebas mereka satu-persatu tanpa terkecuali.
"Argh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)
FanfictionSeorang anak kecil yang kehilangan orang tuanya karena konflik berkepanjangan desa kirigakure terpaksa melarikan dari tempat kelahirannya dan malah tersesat di desa konohagakure Naruto hanya milik masashi kishimoto aku meminjam karakternya saja Star...