10

311 41 7
                                    

Aku tidur memikirkan misi selanjutnya yang kemungkinan besar sangat membahayakan nyawaku sendiri. Hayate bilang kita berdua bisa menolak misi namun konoha akan menerima kerugian membuat aku bimbang akan ini semua.

"Ujian chuunin masih beberapa bulan lagi jadi aku bisa mengambil sebanyak apapun misi sebelum hokage memberhentikan misi saat ujian chuunin semakin dekat." Ucapku.

Naruto sudah pamit ingin menjalani misi bersama tim tujuh jadi aku sendirian saja di apartemen merenung tentang misi kali ini.

"Oi ayo kita melakukan misi kali ini!" Ajak Hayate.

"Kau seperti setan saja sensei muncul secara tiba-tiba." Ucapku.

"Sandaime-sama menunggu kita berdua menyelesaikan misi tingkat s ini." Ucap Hayate.

"Hanya berdua saja?" Tanyaku.

"Menurut sandaime-sama begitu." Ucap Hayate.

"Selesai misi kali ini kau harus traktir aku sensei." Ucapku.

"Aku ingin mempersiapkan pernikahan dengan pacarku." Ucap Hayate.

"Kau bilang tidak ingin terburu-buru menikah?" Heranku.

"Entahlah aku tiba-tiba berpikir tentang itu." Ucap Hayate.

"Aku ingin melihat anak-anakmu kelak sensei." Ucapku.

"Tenang saja pasti semua anakku akan tampan dan cantik." Ucap Hayate.

"Iya deh." Ucapku.

Aku dan hayate menuju ke kantor hokage menggunakan shunshin tiba di kantor hokage ternyata tim tujuh berada disana juga.

"Lha kukira kau sudah berangkat naruto." Ucapku.

"Jiji belum memberikan misi tuh." Keluh Naruto.

"Jadi misinya apa?" Tanyaku.

"Tim tujuh dan tim sebelas akan melakukan misi gabungan yaitu mengambil sebuah patung yang telah dicuri oleh sekelompok bandit." Ucap Hiruzen.

"Hanya mengambil patung saja?" Tanyaku memastikan.

"Misi ini bisa saja berubah tingkat karena menurut kabar ada keterlibatan negara kecil dekat perbatasan negara api." Ucap Hiruzen.

"Sensei mending latihan yuk membosankan misinya." Keluhku.

"Misi berbahaya sebelumnya sudah diambil anbu resiko untuk kalian berdua terlalu tinggi." Ucap Hiruzen.

"Ck!" Kesalku.

"Sudahlah kau ini jangan begitu walaupun misi dibawah tingkat s tetap akan kutraktir takoyaki untukmu." Ucap Hayate.

"Iya." Ucapku.

Kami semua berkumpul di gerbang utama untuk berangkat bersama-sama setelah semua siap kami berangkat.

Di perjalanan aku mengikuti naruto saja bahkan memeluk leher naruto dengan erat benar-benar malas.

"Sifat malasmu terkadang menjengkelkan naoki." Ucap Hayate.

"Yah aku sedang malas sih sensei." Ucapku.

"Maaf ya naruto sifat naoki memang terkadang begitu." Ucap Hayate.

"Tidak masalah kok hayate-sensei dia kakakku jadi aku mengerti sifat dia." Ucap Naruto.

"Naruto gendong dong aku benar-benar malas sumpah." Ucapku.

Naruto berjongkok di depanku dan aku memeluk leher naruto dengan erat. Entahlah aku benar-benar malas dengan misi kali ini tidak seperti biasanya membuatku heran saja.

Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang