7

335 44 6
                                    

Pagi harinya aku bangun dan kulihat naruto sudah rapih dengan pakaiannya bahkan ada makanan di meja makan.

"Niisan aku berangkat!" Pekik Naruto.

"Aku takut dihukum kakashi-sensei!" Pekik Naruto.

Naruto langsung pergi meninggalkan rumah bahkan kulihat matahari belum terlihat jelas pasti belum jam tujuh pagi.

"Biasanya anak itu selalu terlambat." Heranku.

"Yah biarkan sajalah aku akan tidur dulu lima menit." Ucapku.

Aku kembali tertidur namun ada yang menumpahkan air ke wajahku membuat aku bangun seketika kulihat ternyata hayate.

"Kau telat murid pemalas!" Kesal Hayate.

"Uhuk." Batuk Hayate.

"Sensei ke rumah sakit sana kalau punya masalah kesehatan." Ucapku.

"Aku harus mengujimu hari ini." Ucap Hayate.

"Uhuk." Batuk Hayate.

"Aku berganti baju dulu." Ucapku.

"Mandi dulu oi!" Protes Hayate.

"Uhuk." Batuk Hayate.

"Kan tadi sudah disiram air sama sensei jadi aku anggap sudah mandi saja." Ucapku.

"Konsep darimana itu oi!" Kesal Hayate.

"Hahahaha." Tawaku.

Aku mengambil baju biasaku setelah selesai mengganti baju kulihat hayate malah memakan sarapan yang berada di meja makan.

"Masakanmu enak juga naoki." Puji Hayate.

"Naruto yang memasak entah angin apa dia bisa memasak begitu." Ucapku.

"Tidak kusangka." Ucap Hayate.

"Uhuk." Batuk Hayate.

Aku menyerahkan minum kepada hayate dan dia langsung meminumnya sekaligus sarapan selesai kami berdua sudah kenyang dan hayate memegang pundakku tak lama tiba di kawasan asing bagiku.

"Sandaime-sama bilang kau ingin menguasai kenjutsu dalam waktu dekat makanya dia merekomendasikan aku sebagai gurumu." Ucap Hayate.

"Sebenarnya cuma hanya kenjutsu aku juga ingin sedikit melepaskan genjutsu." Ucapku.

"Hm itu teknik dasar ninja aku akan mengajarinya padamu." Ucap Hayate.

"Arigatou sensei!" Pekikku.

"Hahahaha bukan masalah." Tawa Hayate.

"Uhuk." Batuk Hayate.

"Sensei kau punya penyakit pernafasan?" Tanyaku.

"Tidak ada kita mulai melakukan latihan bertahan hidup seperti yang diucapkan kakashi kemarin." Ucap Hayate.

Hayate mengambil pedangnya dan aku kunai milikku kami berdua mengadu pedang dengan kunai kuakui hayate sangat hebat sekali.

"Dia benar-benar hebat." Batinku.

Aku mundur lalu menciptakan cloning untuk bersama-sama menyerang hayate tapi tidak berhasil.

"Heh jangan remehkan aku naoki!" Ledek Hayate.

Aku dan hayate terus beradu pedang sekaligus taijutsu membuat staminaku berkurang apalagi hayate belum terlihat lelah sama sekali.

Saat aku akan menggunakan salah satu jutsu airku di belakang ada yang berdiri di belakangku tapi aku terlambat hayate sudah memukul belakang kepalaku menggunakan pegangan pedangnya dan aku terjatuh saat berusaha bangun hayate mengulurkan tangannya kepadaku.

Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang