25 (lee vs gaara)

69 6 4
                                    

Naruto masih berada di arena ia sedikit menatap kearah lantai pertandingan.

"Hey, orang gagal!" panggil Neji kepada Naruto.

Naruto menengok kearah Neji berada. "Aku punya dua saran untukmu. Pertama, jika kau bermaksud menyebut dirimu seorang shinobi. Berhenti berontak dan berteriak-teriak tidak jelas. Dan yang kedua orang yang gagal akan selalu jadi orang yang gagal. Tidak ada yang berubah!" pekik Neji.

"Apa kau mau melihat buktinya?" tanya Naruto.

Neji tersenyum meledek kearah Naruto. Naruto terpancing emosi karena tindakan Neji. Naruto berlari kearah Neji ditahan oleh Lee.

"Naruto-kun. Aku mengerti bagaimana dirimu. Tapi semua pertempuran harus dilakukan secara resmi dalam sebuah pertandingan."

"Kegagalan akan mengalahkan kejeniusan orang yang berbakat yang ditempuh melalui usaha keras."

"Bukankah itu yang membuat pertempuran utama menarik?" tanya Lee.

Setelah sedikit drama. Mereka akhirnya bubar dan kembali keatas. Aku menepuk pundak adik kecilku.

"Kau perlu peka suatu hari nanti," ujarku kepada Naruto.

"Aku tidak paham," ujar Naruto.

"Niichan berencana akan membuat sesuatu setelah pertandingan disini selesai," ujarku.

"Aku menikmatkan itu!" pekik Naruto.

"Aku penasaran tentang uang warisan milik Naruto," batinku melirik kearah Naruto.

"Ada apa niichan?" tanya Naruto.

"Kuharap dirimu segera bertemu dengan kedua orangtuamu," ujarku mengelus rambut Naruto.

"Ucapan niichan aneh," gerutu Naruto.

Aku memeluk tubuh kecil Naruto sangat erat. Walaupun Naruto bukan adikku. Tetap saja, aku sangat menyayangi Naruto seperti adikku sendiri.

"Di masa depan, kemungkinan besar kamu yang menikah duluan, dibandingkan teman seangkatanmu," ujarku.

"Kok aku?" bingung Naruto.

"Tidak tahu. Aku sayang sekali sama adik manisku ini," ujarku semakin memeluk tubuh Naruto sangat erat.

Naruto tidak berusaha melepaskannya sama sekali. Ia malah menikmati tindakanku terhadap dirinya.

"Siapa selanjutnya?" tanya Naruto.

"Aku tidak tahu," sahutku.

"Biasanya niichan serba tahu," keluh Naruto.

"Itu informasi dasar saja," ujarku.

Kami berdua didatangi oleh shinobi dari desa lain. Kurasa penampilan dirinya cukup mencolok.

"Hei!" panggil orang tersebut.

"Huh?" bingung Naruto.

"Apa yang kau lakukan disitu berdua saja?" tanya Kankuro.

"Bukankah seharusnya kau bersama teman-temanmu?" tanya Kankuro.

"Ini bukan urusanmu, kan?!" jawab Naruto.

"Orang itu Hyuga Neji, kan?" tanya Kankuro.

"Yah, menurutku tampaknya dia tidak mengungkapkan seberapa besar kekuatannya dalam pertandingan terakhir itu."

"Memangnya dia seperti apa sih?" tanya Kankuro.

"Aku akan menghancurkannya!" pekik Naruto.

"Emmm. Bukan itu yang kutanyakan," ujar Kankuro.

Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang