8

342 50 1
                                    

Aku bangun pagi dan menyuruh naruto bersiap-siap karena hari ini misi pertamanya sebagai genin.

Yah aku juga sama cuma aku langsung chuunin karena menurut hiruzen kemampuanku sudah hebat.

Kami berdua sarapan ramen instan karena aku belum sempat memasak lagipula harus buru-buru juga.

"Niisan pasti langsung peringkat c keatas kan sudah chuunin." Ucap Naruto.

"Kalau langsung peringkat c berarti misi yang kujalankan akan lebih panjang dibandingkan denganmu naruto." Ucapku.

"Padahal aku mau misi tingkat c langsung." Keluh Naruto.

"Tidak ada jalan pintas menjadi hokage jadi naruto harus melewati ini semua." Ucapku.

"Tapi kalau niisan pulang misi kita berlatih bersama-sama ya." Ucap Naruto.

"Tentu saja." Ucapku.

Aku selesai menghabiskan ramen lalu kulihat naruto malah bermalas-malasan jadi kuseret tangannya keluar apartemen.

"Jangan ceroboh dan jangan sampai terluka." Ucapku.

"Iya aku tahu." Keluh Naruto.

Naruto cemberut dan pipinya menggembung membuat aku gemas jadi mencubit pipi kanannya sangat keras.

"Niisan sakit!" Kesal Naruto.

"Sampai bertemu beberapa hari kedepan naruto!" Pekikku.

Aku bershunshin menuju tempat kumpulku dan hayate disana kulihat ada seorang anbu berambut ungu bertarung dengan hayate.

"Sensei!" Panggilku.

"Kau datang juga naoki terlambat 10 menit." Ucap Hayate.

"Aku sedikit menjahili adikku sebentar." Ucapku.

"Ya sudah kita ke ruangan hokage mengambil misi." Ucap Hayate.

"Baiklah ayo." Ucapku.

Aku dan hayate melakukan shunshin untuk segera tiba di ruangan hokage saat tiba membuat semuanya kaget.

"Gomen sandaime-sama muridku yang memaksa." Ucap Hayate.

"Kau yang langsung bershunshin sensei malah menyalahkan aku!" Protesku.

"Kebetulan disini ada misi peringkat b untuk kalian." Ucap Hiruzen.

"Tim tiga meminta bantuan di perbatasan desa konoha detail misinya berada di gulungan." Ucap Hiruzen.

Hayate mengambil gulungan dari tangan hiruzen sementara aku tersenyum kepada naruto.

"Kakashi-sensei jaga naruto ya." Ucapku.

"Ya." Ucap Kakashi.

"Niisan aku tidak perlu dijaga!" Kesal Naruto.

"Hahahaha." Tawaku.

"Naoki ayo!" Ajak Hayate.

"Barang bawaan bagaimana?" Tanyaku.

"Kau sudah bawa ransel bodoh ayo pergi!" Ajak Hayate.

"Enak saja kau sensei!" Kesalku.

Hayate pergi dan aku menyusulnya dengan shunshin menjalankan misi pertamaku.

Kami berdua melompati pohon dan kulihat hayate terus saja batuk membuat aku heran akan itu semua.

"Sebenarnya kau sakit apa sih sensei?" Tanyaku.

"Batuk parah aku lupa namanya." Ucap Hayate.

"Kau selain menyebalkan pelupa juga ya sensei." Ucapku.

"Lebih sopan kau sama gurumu!" Kesal Hayate.

Naruto (Saudara Tanpa Ikatan Darah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang