18. Drive Me

3.1K 255 30
                                    

Kaylaa menarik kursi untuk mendekati Ayudia yang barusaja selesai dirias, kamar tamu yang dijadikan ruang rias kini telah sepi dan Kaylaa memanfaatkan kondisi ini untuk berbicara empat mata dengan kakak iparnya.

"Ka Ayu Ka Ayu!"

Ayudia menoleh, sudah menyadari gerak grasak-grusuk Kaylaa, "Kenapa, Kay?"

"Ka Ayu beneran mau nikah sama Abang? Ka, kan Kay udah bilang kalau Bang Ian banyak red flag-nya, kalau Ka Ayu mau kabur, ayo Kay bantuin."

Ayudia masih tidak mengerti kenapa Kaylaa jadi lebih memaksanya untuk meninggalkan Ian seminggu terakhir ini, "Kenapa emangnya? Kaylaa seminggu ini selalu bahas ini loh, coba alesannya kenapa dulu?"

Kaylaa menunduk, meremas ujung gaunnya, hari ini resepsi pernikahan Ayudia dan Ian yang hanya digelar di rumah dengan tamu yang diundang secara private, hanya 40 orang.

"Kay gak mau Ka Ayu sakit."

Ayudia mengerutkan keningnya, ia bahkan sudah sehat dan baik-baik saja, tidurnya cukup, makannya terjamin dengan gizi seimbang apalagi setelah Ian juga meminta ahli gizi dirumah untuk memperhatikan makan Ayudia.

"Kay denger sendiri kok yang waktu itu Ka Ayu teriak-teriak, Ka Ayu dipukul Abang ya? dijahatin Abang? kata Raka kalau cowo udah nunjukin satu red flag itu namanya udah gak aman Ka, makannya ayo Ka Ayu sebelum di-KDRT Abang, kalau mau kabur sekarang nanti Kay bantu, Kay udah bilang kok sama Brian, dia juga mau bantu."

Ayudia mengulum bibirnya, ia bingung harus menjelaskan bagaimana kalau teriakan dan pekikan yang Kaylaa mungkin dengar di depan kamar Ian bukanlah akibat kekerasan apalagi penyiksaan, itu karena...

"Jadi gini, Kay..."

Ayudia memulai ceritanya, dengan bahasa sehalus mungkin dan semoga Kaylaa mengerti.

###

Suara tepukan tangan dan kelopak bunga mawar yang diterbangkan mengiringi Ayudia dan Ian yang keluar dari pintu taman belakang rumah, berjalan menuju pelaminan dengan backround kaca yang dihiasi bunga, menyambut para tamu yang telah berkumpul yang sebagian besar merupakan keluarga dan kerabat dekat.

"Akhirnya kita pensiun comblangin Ian gais." seru Bastian yang diangguki Kai dan tim balap F1 lainnya yang selama ini selalu mencomblangi Ian dengan para public figure.

"Gila dah nemu dimana ini si Ian? cakep banget buset." sahut Kai yang turut terpana tatkala sepasang pengantin itu melewatinya.

"Mana kaga pernah dibawa ke basecamp."

Kedua mempelai sampai pada pelaminan, menunduk bersama menyambut hormat para tamu undangan, selanjutnya Dareen selaku MC mempersilahkan kedua mempelai untuk membacakan kata puitis untuk masing-masing yang dilanjutkan pemakaian cincin nikah dan diakhiri ciuman kasih.

Ayudia dan Ian saling berhadapan, tersenyum canggung padahal keduanya sudah sering bersama, tetapi kali ini berbeda, rasanya lebih sakral, dan Ian yang terlihat tampan hari ini bahkan tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang terus menatap Ayudia yang kerepotan membuka kertas yang sudah ditulis puisi indah untuk dibacakan dihadapan Ian.

"Ini yang kamu bikin tiga hari sampai kurang tidur?" bisik Ian membuat Ayudia semakin mendalamkan wajahnya yang menunduk, mengangguk samar karena malu menatap Ian.

"Oke baik, mempelai wanita akan membacakan kata-kata puitis terlebih dahulu, gimana Ka Ayu udah siap?" tanya Dareen, karena acaranya bertemakan garden party dan tidak begitu formal, MC-pun membawakan acara dengan lebih santai.

Ayudia mengangguk.

MIc diserahkan pada Ayudia yang kini sedang mengatur napasnya, kemudian perlahan menatap Ian di depannya yang sejak tadi sudah tersenyum dengan mata berbinar tak putus memperhatikan.

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang