21. Resigned

1.7K 202 28
                                    

Tw/ Kiss scene

under 17+ please be wise

. . .


Ayudia duduk pada kursi yang melingkari sebuah pohon buatan, festival perayaan 50 tahun Hot Weels yang diselenggarakan Mattel pada Kota Kasablangka terpaksa dihadirinya karena sang anak yang diajak Calvin -temannya- untuk turut kesana. 

Arga baru saja pindah ke sekolah ACS Jakarta karena dekat dengan rumah, memiliki lingkungan dan teman-teman yang berasal dari kalangan atas membuatnya turut mengikuti gaya hidup layaknya konglomerat.

"Bunda, ayo beli mobil-mobilan itu juga, Abang mau ikutan main!" rengek Arga sambil menunjuk stand mobil-mobilan yang dipajang untuk menarik pengunjungnya.

"No, Arga, kamu kemarin janjinya apa setelah beli tembak-tembakan? gak ada mainan baru untuk bulan ini okay?"

"Aaaaa... Bundaaa..."

"Arga harus ngerti ya? gak boleh kaya gitu!"

Arga terus merengek, layaknya anak berusia sembilan tahun yang tidak dituruti maunya, Arga bahkan sesekali memukul pelan lengan bundanya dengan sisa-sisa tenaga setelah bersekolah.

"Bunda mah!"

"Kalau sama Papah pasti boleh! Abang telepon Papah nih!"

Ayudia malah terkekeh, ia mengelap ingus anaknya yang turun dengan wajah Arga yang memerah menahan kesal, "Telepon aja, orang Papah lagi sibuk."

"Bundaaa... mau mobil-mobilan." suara Arga sudah terdengar parau, si anak sudah duduk disebelah Ayudia sambil kepalanya ia jatuhkan pada pangku sang bunda.

"Iya nanti, nanti dibeliin kok tapi gak hari ini, kamu udah beli mainan tembakan kemarin." ucap Ayudia sambil tangannya membelai sayang rambut si anak.

"Tapi festivalnya hari ini, Nda, kalau gak beli sekarang nanti gak bisa dimainin disini yang arenanya panjang itu.." tunjuk Arga pada salah satu arena Hot Weels sepanjang 14 meter.

"Bisa, kamu minta aja ke Papah." ledek Ayudia yang tahu pasti Ian akan mengabulkan segala permintaan si anak pertama walau seaneh apapun maunya.

Arga cemberut, walaupun Papahnya akan menuruti, tetapi biasanya Papah juga akan meminta izin pada Bundanya terlebih dahulu karena takut Ayudia marah.

"Hei boy.."

Arga dan Ayudia spontan mendangak menatap pria tinggi dengan stelan jasnya menyodorkan satu mobil-mobilan Hot Weels yang masih tersegel, "You want?"

Tangan Arga meraih mobil-mobilan tersebut, "Thank you, uncle."

Disambutnya dengan senyum hangat, pria berusia dua puluh tujuh tahun tersebut duduk disamping Arga sambil mengusap lembut surai si anak laki-laki.

"Nama kamu siapa?"

"Arga."

"Morgan." ucap pria itu memperkenalkan dirinya.

Morgan kini bertatapan dengan Ayudia yang seolah bertanya darimana asalnya, mata yang bertubruk tatap itu dihadiahi senyum si pria hingga tercipta lesung pipit, "Saya salah satu panitia penyelenggara, nama kamu?"

"Ayudia." sahut Ayudia dan menyambut uluran tangan Morgan.

"Kalian berdua aja?"

"Papah sibuk, seminggu ini juga Papah pulang malam!" suara Arga diakhiri decakan, ia sebal karena Ian jarang memiliki waktu bermain dengannya belakangan ini.

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang