3. Let me hug you

2.8K 302 94
                                    

Ayudia menenggakkan wajahnya, terlihat Ian yang masih tertidur lelap dengan dagu yang menempel pada kepalanya serta tangan yang merengkuh pinggangnya.

Dua jam sudah Ayudia terbangun namun tidak bisa bergerak, tangannya sesekali menyentuh pinggang maupun punggung Ian, menepuk atau menarik-narik baju si pria agar bangun dari tidurnya.

Hasilnya nihil, Ayudia juga tidak bisa menyingkirkan tangan Ian yang berat sekali diangkat dari pinggangnya, ia hanya bisa pasrah bersandar pada dada Ian sambil mendengarkan suara jantung yang stabil memasuki indra rungunya sejak tadi.

"Mas Ian." panggil Ayudia untuk yang kesekian kalinya, namun tetap tidak mendapatkan respon.

"Pengen pipis." gumam Ayudia sambil memainkan ujung kaos yang dikenakan Ian.

Lagi, Ayudia menenggakkan wajahnya melihat Ian yang masih betah di alam mimpi.

Ayudia menghela nafasnya, kembali menyandarkan kepala pada dada bidang Ian sambil bergumam dan memanyunkan bibirnya, "Mas Ian bangun dong udah mau siang, pengen pipis, laper, mau mandi, mau ke sekolah Arga, mau-"

"Hahaha..."

Ayudia kembali menenggakkan wajahnya, kali ini pandangnya bertemu netra Ian yang menyipit sambil terkekeh menertawakannya.

"Sorry.. sorry, lu bangun dari tadi?" tanya Ian yang sudah melepaskan rengkuhannya dari pinggang Ayudia.

Beranjak dari posisi berbaring menjadi terduduk, Ayudia mengangguki pertanyaan Ian sambil menguncir rambutnya.

"Shh... aduh tangan gua kram." ucap Ian sambil memijat bahu dan lengan yang semalaman dijadikan bantal oleh Ayudia.

Belum beranjak dari tempat tidur, Ayudia yang sudah selesai mengikat rambut kemudian menarik tangan kiri Ian, "Sini," dan memijatnya perlahan.

"A- aduh..."

"Keatasan lagi dong..."

"Terus keatas lagi, bahu gua sakit."

"A- aaa pelan-pelan."

Ayudia menarik kembali tangan Ian yang terus ditarik-tarik oleh siempu sambil meringis yang mengakibatkan tangannya semakin lama semakin jauh.

"Mas bisa diem gak?"

"Gak bisa- a..aduh sakit."

Tok... Tok... Tok...

"Come in." jawab Ian kemudian setelahnya pintu dibuka menampilkan Gerald yang menunduk sopan menyapanya.

"Selamat pagi Pak Theo, saya izin memindahkan sebagian baju nyonya Ayudia ke kamar ini."

"Iya silahkan."

Ayudia menatap Gerald yang kembali keluar kamar dan Ian bergantian, "Kenapa dipindahin?"

"Lu mau setiap mandi harus turun ke bawah buat ganti baju?"

Tidak menjawab pertanyaan Ian, Ayu malah fokus melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan siang, ia-pun teringat pada janjinya untuk menjemput Arga di sekolah.

"Saya mandi duluan ya, Mas."

Ayudia melepaskan tangan Ian yang sudah selesai ia pijat, kemudian hendak beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan bersiap menjemput Arga di sekolah.

"Shh..." Ayudia meringis sembari pelan-pelan menurunkan kakinya dan meraih penyangga yang ia letakkan di pinggir tempat tidur.

"Pegangan." ucap Ian yang tiba-tiba sudah berada di depan Ayudia, kemudian menggendongnya dengan posisi bridal.

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang