5. Welcome, home

2.7K 317 93
                                    

Ayudia merapikan selimut yang menutupi Arga, setelah memastikannya tertidur lelap Ayudia kembali pada ruang tamu dimana Shinta dan Ikhsan berada, mereka membantu Ayudia merapikan kontrakan sejak pagi sampai malam karena ada beberapa barang yang harus Ayudia beli sebagai kebutuhannya.

"Terus Ian bilang apa waktu tadi pagi lu pamit sama dia?" tanya Ikhsan begitu Ayudia duduk di sebrangnya.

"Dia gak bilang apa-apa."

Shinta menatap Ayudia yang bersandar pada tembok, menghela nafas sambil sesekali memandangi kontrakan tiga petak yang ia sewa dengan uang hasil bekerjanya yang selalu ia tabung.

"Lu nyesel ninggalin Ian?" tanya Shinta.

Ayudia menggeleng, "Gak kok."

###

Ian memijat kepalanya yang terasa pusing, setelah kemarin malam Ayudia berpamitan, Ian masih menunggunya di kamar walau Ayudia tidak datang, Ian juga sudah meminum obat tidur yang sudah lama tidak ia konsumsi, namun hasilnya nihil, Ian tetap tidak bisa terlelap sampai hari ini.

Pagi tadi, Ian mendengar suara Arga dan Ayudia di depan kamarnya, keduanya berpaminat tanpa masuk ke dalam karena takut membangunkan Ian yang disangka sedang terlelap.

Nyatanya, Ian masih disini, duduk di samping jendela dengan ponsel yang diletakkan di atas meja dan mengabaikan setiap notifikasinya. Panggilan Gerald yang hanya dijawab anggukan kepala dan makanan yang tidak tersentuh hingga berganti tiga kali.

Langit malam begitu cerah seolah menertawakan dirinya, Ian menikmati angin malam dari pintu balkon yang sengaja ia buka, mendayu pada kemeja satin yang masih ia kenakan sejak kemarin.

Ian merindukan Ayudia.

###

"Silahkan ka, boleh dicoba dulu." Ayudia memberikan setangkai bunga mawar yang telah disemprotkan parfum pada pengunjung pusat perbelanjaan.

Setelah satu minggu pergi dari penthouse Ian, Ayudia kembali menjalani rutinitasnya seperti dulu, pagi hari mengantarkan Arga sekolah kemudian bekerja sampai sore. Siang ini, Ayudia menjalani part-time pada toko parfum Vera Wang di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Bahu Ayudia ditepuk hingga si empu menoleh, "Ayu, aku makan duluan ya, mau nitip?"

"Boleh deh, minum aja ya."

Namanya Anisa, rekan kerja Ayudia. Dikarenakan jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, karyawan di tiap toko bergantian untuk beristirahat dengan rekan yang lain.

Anisa beristirahat duluan sedangkan Ayudia menjaga toko dan melayani pelanggan, setelahnya mereka akan bergantian.

###

"Ih mobil yang ini bagus banget! sayang aku mau yang ini, boleh?" tanya Celya sambil menunjuk mobil BMW iX warna biru yang terlihat gagah sebagai mobil SUV keluaran terbaru.

"Gak tertarik." jawab Ian.

Celya dan Ian sedang berada pada pameran mobil di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Celya mengaitkan tangannya pada Ian, keduanya berjalan menelusuri mobil yang berjajar menyambut dari pintu masuk.

"Oh! ada MG 5 GT!" pekik Celya menunjuk mobil yang dipunggungi Ian.

Ian menoleh, menatapi mobil berwarna kuning yang seminggu lalu sampai di rumahnya, mobil yang ditujukan untuk Arga berangkat sekolah kini hanya menjadi pajangan di garasi penthouse-nya.

"Sayang, kamu mau yang mana?"

"Mau makan."

Celya cemberut, tidak biasanya Ian terlihat biasa saja dihadapkan dengan jajaran mobil mewah. Celya mengikuti langkah si pria pergi, menelusuri pusat perbelanjaan dan naik pada lantai dua.

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang