19. Teasing Adrian

2.4K 210 47
                                    

Tw/ 19+ containing kissing and lil' bit NSFW

please read your own risk

. . .

"Good morning."

Ayudia mengerjapkan matanya, mendengar suara sayup yang menyapa setelah melihat gerakannya setelah tidur panjang.

"Morning."

Ayudia mengeliat, melepaskan peluk Ian pada pinggangnya kemudian berbaring telentang, "Kamu mau sarapan di restauran atau floathing?" tanya Ian yang sebenarnya sudah terbangun sejak satu jam lalu.

Tidak ada jawaban dari istrinya. Ian malah terkekeh, memainkan rambut Ayudia dan merapikan, serta menatap si wanita yang wajahnya teduh kembali memejamkan mata seolah enggan menyapa kota Salerno yang langit birunya menyapa keduanya.

"Mas Ian."

"Hm..."

Ayudia kembali membuka kelopaknya, menatap Ian yang wajahnya pas sekali berada diatasnya, menatapnya penuh sayang sambil mengusap pelan rambutnya.

"It's nice to wake up in the morning to see your sharp nose." ucap Ayudia dengan suara seraknya.

"You can't have this."

Tanpa sadar Ayudia memajukan bibirnya, cemberut karena Ian tidak memujinya balik tetapi berkesan meledeknya di pagi hari, membuat moodnya tiba-tiba turun.

"But our child can." ucap Ian kemudian mencium hidung Ayudia yang membuat si wanita sadar sepenuhnya.

###

Ayudia berjalan menelusuri pantai pada halaman Mareluna Crescent tempat mereka menginap. Angin berhembus menerbangkan rambut panjangnya dan dress selutut berbahan katun dan topi yang dipilih Ayudia untuk digenggam daripada digunakan karena takut terbang.

"Duduk sini, Ay." Ian yang baru saja menyusul dari belakang menggegam tangan Ayudia untuk duduk pada tempat duduk kayu yang dinaungi atap seperti dedaunan pohon kelapa.

"Panas ya?" tanya Ian yang diangguki Ayudia.

"Sini."

Ayudia mendekat pada Ian yang sudah duduk lebih belakang, melebarkan kedua kakinya untuk Ayudia duduk ditengah, "Sambil nunggu es kelapa."

Ian mengikat rambut Ayudia dengan slayer yang jadi hiasan topi pantai si wanita, mengikatnya berbentuk pita sebagaimana yang Mamahnya suka ajarkan ketika Kaylaa minta diikatkan rambutnya, "Selesai."

"Makasih."

Ian memeluk Ayudia dari belakang, keduanya menatap hamparan laut dengan deburan ombak-ombak kecil serta pada pengunjung hotel yang bermain disana. Ayudia tiba-tiba memikirkan bagaimana jika Arga ikut bersamanya dan bermain pasir pantai disana, pasti sangat menyenangkan.

"Arga lagi apa ya?"

Ian mengusap tangan Ayudia yang ia genggam, "Lagi jalan-jalan sama Haidar? atau sama Yusuf?"

"Arga juga pasti lagi seneng-seneng kok, Ay." ucap Ian menenangkan sambil dagunya ia taruh pada bahu Ayudia, "We should have fun on our first vacation."

Saat Ian sedang meniupi leher Ayudia yang katanya sebagai pengusir hawa panas angin pantai, es kelapa keduanya tiba, membuat perasaan canggung keduanya pada si pelayan.

"Bisa gak sih gak usah kaya gitu di tempat umum!"

"Gak bisa!" ledek Ian sambil menjulurkan lidahnya.

###

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang