11. Distance

2.3K 268 22
                                    

"Aku ke atas." ucap Ayudia, ia menarik senyum manisnya kemudian pergi meninggalkan Ian dan Claudia.

***

"Ayu."

Ayudia menghentikan ketukan heels pendeknya, menoleh pada Ian dengan raut yang masih sama.

"Ayo makan siang bareng."

"Aku udah makan."

"Aku sekalian mau kenalin Claudia ke kamu."

###


Pelayan meletakkan puding coklat di depan Ayudia, tanpa makanan berat seperti Ian dan Claudia. Ayudia juga tidak berencana duduk lama di meja yang sama dengan keduanya.

"Ayu, kenalin, dia Claudia, teman kuliah aku selama di Amerika. Claudia, ini Ayu, pacar gue."

Claudia mengulurkan tangan yang disambut Ayudia disertakan senyumnya.

"Ayudia."

"Claudia."

Setelah acara perkenalan tersebut, selanjutnya yang terdengar hanya dentingan alat makan yang beradu dan heningnya ruang VVIP tanpa ada yang memulai pembicaraan.

Ayudia menaruh sendoknya setelah menghabiskan puding, meminum air putih kemudian menyeka mulutnya dengan serbet.

"Maaf sebelumnya, saya pamit duluan."

"Loh kamu mau kemana?" Ian menatap Ayudia yang telah berdiri sambil menyampirkan tas-nya.

"Aku cape." ucapnya menjadi penutup sebelum pergi dari ruang tersebut.

###


Tepat pukul satu siang Ian menyelesaikan makan siangnya. Begitu Ayudia pergi meninggalkan ruangan, Ian tidak mencoba mengejarnya, ia tidak enak dengan Claudia yang jauh-jauh dari Amerika untuk menemuinya setelah dua tahun berpisah.

"Lo dijemput?" tanya Ian, begitu selesai membayar bill dan mengantar Claudia menuju lobby.

Claudia menggeleng, "Gue udah pesan taksi kok, gue mau ketemu Vika sekalian ngomongin investor formula E di Ancol."

Keduanya sampai pada lobby, Ian menunggu taksi yang dipesan Claudia sembari berbincang mengenai banyak hal, mulai dari nostalgia selama kuliah, Ian yang sekarang fokus dengan balap, dan Ian yang masuk majalah Forbes di sesi 30 under 30.

"Ya udah kalau gitu, see you, salam ya buat Ayudia, by the way dia beneran gak marah kan sama gue?"

Ian menggeleng, "Enggak, dia emang lagi kurang enak badan kayaknya, gua minta maaf kalau tadi dia langsung cabut tanpa ngobrol-ngobrol dulu ya."

"It's okay, Ian."

Claudia memeluk Ian sebelum memasuki taksinya, Ian-pun sama, membalas pelukan Claudia sambil menepuk punggung ramping si wanita, dan sebagai perpisahan keduanya, Claudia mencium pipi kiri Ian dan melambai begitu ia duduk di kursi penumpang.

"Kabarin kalau ada apa-apa." ucap Ian sambil menutup pintu taksi.

"Bye Ian."

Mata Ian mengikuti arah taksi sampai tak terlihat dibalik tembok berbelok menuju arah jalan raya, hingga tak sadar bahwa rupanya kini menatap Ayudia yang tengah meminum kopi latte, diam didepan kedai kopi sambil menatap Ian yang entah sejak kapan.

"Ayu."

Langkah Ian yang tadinya hendak menghampiri dihentikan seseorang yang baru saja keluar kedai kopi memanggil Ayudia.

Hold On [NCT Taeyong FF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang