20| Gue sayang elo

142 14 0
                                    

#Bandung hari keempat belas pt;2.

•ㅡ•ㅡ•ㅡ•

"TAN, saya minta maaf sebelumnya. Tapi tolong jangan bahas apapun di sini, Yiren juga ga tau kan?"

"Kenapa Renjun? Ada masalah?"

"Sahabat saya suka sama Yiren, tan. Saya gak mau ada masalah sama dia."

Ambunya Yiren mengangguk paham. "Tapi Yiren pantas tau. Saya juga udah ngasih tau dan tinggal ketemu kamu."

"Saya paham, tapi senggaknya jangan sekarang."

"Maaf Renjun. Kalo tante gak ngasih tau Yiren, Tante takut dia juga akan suka sama sahabat kamu itu."

Renjun nunduk. "Yaudah terserah tante aja."

"Maafin tante yah. Kamu udah tau dari lama kenapa gak negur Yiren?"

"Saya ragu, saya gak yakin kalo itu anak tante."

"Saya paham, yaudah saya masuk dulu yah mau jengukin anak saya."

Renjun mengangguk.

"Huhhh." Renjun menghela napas kasar.

"Lo ada hubungan apa sama Yiren."

"ASTAGA!! Kaget gue!!"

Jaemin gila, kok bisa ada disini si, pikir Renjun.

"Ekhem, gak ada kok." Renjun melangkah mau pergi.

Jaemin dengan sigap nahan tangan Renjun. "Jelasin ke gue, gue bakal jaga rahasia lo. Begitu juga Somi." Jaemin meyakinkan Renjun.

Somi natap Renjun intens. "Kenapa yang lain gak boleh tau? Sebenernya ada apa?"

"Iya gue bilang, tapi jangan kasi tau siapa pun."

Keduanya mengangguk menyiyakan perkataan Renjun barusan.

"Gue.. gue.. gue.."

"Gue gue mulu, cepet napah."

"IYA AH! Gue di.."

"Apasi?" Tanya Somi mulai emosi.

Renjun menarik napas panjang. "Gue dijodohin sama Yiren." Ucapnya secepat kilat.

"HAH!!" Teriak Somi sama Jaemin bersamaan.

"Ulang coba." Suruh Jaemin.

"Ga ada."

"K-kok bisa?" Tanya Somi.

"Bisalah, udah lama juga. Tapi ya gitu belum pernah ketemu dan belum tau nama masing-masing. Gue juga tau gara-gara gak sengaja denger nyokap gue nyebut." Jelas Renjun, sudah cukup santai.

"Yiren ga tau elu?" Tanya Somi.

Renjun ngangguk. "Tapi dia tau kalo dia dijodohin."

"Dijodohin."

Mereka bertiga melihat ke arah belakang Renjun. Ada Ryujin disana.

"Ryu?!"

Ryujin senyum, senyumannya berbeda. Renjun gak pernah liat dia senyum seperti ini. Seperti senyuman dengan penuh paksaan.

"Gue masuk dulu yah." Ryujin mau jalan tapi ditahan Renjun dengan cepat.

"Gue bisa jelasin."

Ryujin berbalik natap Renjun. "Jelasin? Kita gak ada apa-apa, kenapa harus dijelasin?"

Renjun menggeleng. "Gue ngerasa gue harus jelasin. Ikut gue bentar aja." Tanpa persetujuan Ryujin, Renjun menarik nya menjauh dari Somi dan Jaemin.

"Mereka ada hubungan?" Tanya Jaemin.

Somi menggeleng. "Entah." Somi langsung jalan meninggalkan Jaemin.

"Tunggu!"




"Apasi?!"

"Plis gue mohon lu jangan kasi tau yang lain masalah tadi. Gue bener-bener gak pengen kalo Felix sampai tau masalah ini."

Ryujin kira dia mau ngejelasin kenapa, ternyata nyuruh buat jaga rahasia.

"Hm."

"Dan juga, gue ngerasa gak pantes bilang ini ke elo." Renjun megang kedua tangan Ryujin.

"Gue sayang sama lo."

Ryujin natap Renjun dalam, matanya berkaca-kaca. "Kenapa? Kenapa lo ngelakuin ini?!!" Ryujin menangis, dia gak sanggup nahan lagi.

"Gue.. perasaan gak bisa ditahan, Ryu. Gue udah dijodohin pun bahkan kalo gue udah punya pacar pun kalo gue suka sama lo gimana?!" Renjun narik Ryujin kepelukannya.

"Ini terlalu mendadak." Isak Ryujin.

Renjun menggeleng. "Gue bakal ngomongin ini ke nyokap gue, gue mohon lu tunggu gue."

"Itu gak bakal berhasil."

"Gue nahan buat gak suka sama siapapun dari SMA karena nyokap bilang mau jodohin gua. Tapi gue gak bisa nahan lagi pas bareng lo. Gue sayang sama lo, gue suka sama lo, gue cinta sama lo." Renjun mempererat pelukannya.

Ryujin diam dan menangis dipelukan Renjun.

"Gue bakal berusaha demi lo." Ucap Renjun sebelum ngelepasin pelukannya.

Renjun mengusap pipi Ryujin. "Jangan nangis plis."




"Ngapain si ngintilin gue sampe kampus."

"Gapapa, pengen aja."

Somi mendecik kesal. "Udah sana balik, gue mau masuk dulu. Udah telat nih."

"Ntar pulang gue jemput ya?"

"Ngapain? Jalan kaki juga toh? Ga usah, lu bantu tungguin Wony aja sonoh di puskesmas."

"Gila kasep pisan, siapa tuh?"

"Jangan bilang dia teh mahasiswa baru disini?"

"Fix gebetan aing ini mah."

"Ih iya kasep pisan euy."

"Kamu mah main gebet-gebet aja."

"Lawan aing dulu kalo mau."

"Ih dia teh ga bakal mau sama kalian."

"Tapi dia teh sama Somi, kesel pisan ih."

"Pacarnya Somi apa gimana sih?"

"Kalo pun dia udah punya pacar, tetep aing gebet."

"Ih kamu mah."

"Brisik banget." Gumam Somi.

Jaemin tesenyum. "Kamu teh cemburu?" Ledeknya.

Somi mengerutkan keningnya. "Enggak yah! Gak ada gunanya banget cemburu sama lo. Ngapain juga pake bahasa sunda, gak cocok." Somi berjalan masuk meninggalkan Jaemin.

"Iya! Aku tunggu pas pulang yah!" Teriak Jaemin, lalu terkekeh.

30 Days in Bandung | 00-01LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang