"Aw"
Aina menatap sengit kearah Mingyu, sebab entah mengapa tiba tiba pemuda itu melempar bulpen padanya dan sialnya lemparannya tidak melesat.Jungkook yang sejak tadi memperhatikan Aina hanya mengerutkan dahi tatkala gadis itu melamun. Bahkan 2 pelajaran berlalu gadis itu masih tetap dengan fikirannya sendiri, pemuda itu menghela nafas lantas memilih untuk bangkit menuju rak buku.
Ketiganya memang sedang berada di perpustakaan dan Aina masih saja melamun."Kau cari mati ya "
Aina mengancam, tentu saja Mingyu tidak takut sebab dia tahu betul tabiat Aina."Wajahmu itu sudah bodoh, jangan menambah kesan bodoh dengan ekspresi itu"
Mingyu terkikik geli tidak tahu jika keduanya sedang menjadi perhatian seisi perpustakaan. Dengan santai Jungkook kembali duduk setelah mengambil dua buah buku. Dia sudah tidak mengerti dengan kedua temannya itu."Diamlah, apa kalian tidak malu, orang orang memperhatikan kalian"
Tegur Jungkook membuat Mingyu seketika menoleh menatap orang orang disekitar, sedang Aina tidak peduli, gadis itu lebih memilih beranjak pergi keluar."Hei Aina"
Mingyu hendak mencegah gadis itu namun belum sempat beranjak Jungkook lebih dulu menahannya membuat Mingyu menatap kesal."Yak, Jung kau ini kenapa ?"
Jungkook mengehela nafas sebelum akhirnya melepas pegangan tangannya dan kembali fokus pada bukunya."Kita harus menyelesaikan ini bukan ?"
Jungkook berucap yang lantas dijawab dengan dengusan sebal Mingyu."Menyebalkan sekali"
Gerutu Mingyu yang setelahnya memilih untuk kembali fokus pada bukunya, sedang disampingnya Jungkook nampak serius namun tidak dengan fikirannya yang begitu rumit, memikirkan kejadian tadi pagi dan sikap Aina yang begitu berbeda.**
Jungkook mengeryit tatkala didepannya berdiri seorang wanita dewasa, tidak dia tidak salah rumah dan benar ini adalah rumah Aina.
"Mencari siapa ?"
Wanita itu bertanya, sedang Jungkook menggeleng pelan lantas tersenyum tipis."Aina"
Ucapnya singkat, membuat wanita didepan sana mengangguk singkat."Tunggu sebentar, aku akan memanggilnya"
Wanita itu lantas beranjak pergi setelah berucap demikian meninggalkan Jungkook yang masih kebingungan dengan apa yang ia lihat pagi ini. Padahal hari ini adalah hari pertama Aina kembali ke sekolah tapi sepertinya ada yang salah dengan hari ini.Lima belas menit berlalu, Jungkook yang sibuk melihat beberapa pesan di ponselnya dikejutkan dengan suara pintu, dengan segera pemuda itu menoleh kearah pintu dimana seseorang yang telah ia tunggu sejak tadi keluar dari dalam rumah.
"Maaf membuatmu menunggu"
Aina berucap singkat, gadis itu lantas berjalan mendahului Jungkook, tidak seperti biasanya Aina pasti akan bergurau dulu dengan Jungkook, namun hari ini rasanya berbeda dari biasanya.Dibelakangnya Jungkook hanya mampu memandang Aina, jelas gadis itu kini sedang merasa kacau, tapi Jungkook juga tidak mampu bertanya ataupun memaksa Aina untuk bercerita, biar saja gadis itu menyendiri dan menenangkan fikirannya terlebih dahulu.
Keduanya lantas masuk kedalam bus yang biasa mereka tumpangi, Aina duduk disamping jendela, maniknya tak lepas dari pemandangan diluar sana, sedang Jungkook hanya mampu terdiam disamping gadis itu.
"Jung"
Panggil Aina, Jungkook lantas dengan cepat menoleh, dan masih mendapati Aina yang memandang keluar."Aku lelah"
Ucap Aina lagi, sedang Jungkook tak bisa mengatakan apapun selain mendengar ucapan gadis disampingnya. Dengan tiba tiba Aina menyadarkan kepalanya pada bahu Jungkook dan membuat pemuda itu pada akhirnya hanya mampu terdiam selama perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Snow [Jjk-BTS]
Fanfiction[[ ON GOING ]] "izinkan aku menggenggam mu walau hanya sesaat sebelum kau menghilang, meski kau pergi dariku dan mencair, kau akan tetap ada dihatiku" -crystal snow . #Jeon_Jungkook #Kim_Namjoon #Aina_Talitha_Zahran (fiction) . . . Baca aja dulu yu...