.
.
.
"Kook, ada apa ? Apa ada yang terjadi ?"
Namjoon berucap setelah melihat ekspresi Jungkook kemudian beralih menatap Mingyu yang sibuk dengan makanannya.Mengendikkan bahu Mingyu sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan temannya itu.
"Apa kau memikirkan hasil seleksi itu ?"
Dengan cepat Jungkook menggeleng, seleksi itu sudah berlalu untuk apa ia memikirkan hal hal yang sudah berlalu toh ia tidak bisa mengulang dan memperbaikinya lagi, dan yang bisa ia lakukan hanya menunggu seleksi disemester berikutnya."Lalu ?"
"Tidak ada hyung, aku hanya memikirkan beberapa hal saja, kau tidak perlu khawatir "
Namjoon hanya mengangguk sedang Mingyu tidak peduli dan tetap melanjutkan makannya.Mengingat Aina, entah mengapa dirinya merasa kasihan pada gadis itu, berbeda itu istimewa namun tidak mudah membuat semua orang menerimanya bukan ? Semua orang memiliki pendapat dan pemikiran masing masing begitu pula dengan dirinya yang memiliki perbedaan pendapat dengan Namjoon soal gadis itu. Ah sudahlah mengapa dirinya jadi memikirkan gadis itu.
"Oh iya kook, ini formulir untuk klub seni, aku rasa kau tertarik untuk mengikutinya"
Jungkook menerima formulir itu kemudian membacanya, sungguh dirinya sangat senang ketika melihat hal ini namun semua terbantahkan saat mengingat sang appa yang sangat membenci mimpinya."Kau fikir dengan menjadi seorang penyanyi akan membuat hidupmu terjamin ? Apa kau tidak lihat diluar sana banyak sekali idol yang bahkan tidak terkenal lalu bangkrut dan setelah itu meninggalkan hutang untuk keluarganya ?"
Ucapan itu selalu terngiang difikiran Jungkook, itulah sebabnya dirinya harus membakar semua mimpi yang ia punya dan tetap berjalan mengikuti keinginan orang tuanya.
"Aku harus ketoilet"
Ucap Jungkook, sejujurnya Jungkook tidak ingin melakukan apapun ditoilet dirinya hanya ingin menenangkan diri dan membuang semua mimpinya.Menuju perjalanan ketoilet dirinya dikejutkan oleh seorang gadis yang tak lain adalah Aina teman sebangkunya, terlihat dari gerak geriknya gadis itu sedang bingung, sejujurnya Jungkook ingin bersikap masa bodo namun hati kecilnya terlalu baik hingga akhirnya ia melangkah menuju gadis itu.
"Kau sedang mencari sesuatu ?"
Aina yang tadinya menunduk seketika menoleh dan tersenyum ketika melihat ternyata Jungkook satu sekolahan dengannya."K-kau bersekolah disini juga ?"
Ucapnya kelewat antusias, Jungkook memutar bola matanya malas, bagaimana bisa gadis itu tidak tahu bahwa bukan hanya satu sekolah saja tapi satu kelas bahkan satu meja dengannya, Aishh kemana saja gadis itu."Ah maaf ya, aku terlalu senang bisa melihatmu disini "
Ucapnya dengan nada yang lebih pelan dari sebelumnya, entahlah Jungkook tidak mengerti dengan sifat gadis didepannya, kadang dirinya sangat ceria dan kadang dirinya begitu pendiam seperti yang ia lihat saat dikelas tadi."Sebenarnya aku ingin ke toilet, aku bertanya pada teman sekelasku dan mereka mengantarku kemari, tapi.. "
Ucapan Aina terhenti saat melihat logo yang tertera di depan toilet.Menghela nafas Jungkook yakin bahwa teman sekelasnya itu berniat menjahili Aina dengan segera Jungkook berniat untuk membantu Aina.
"Ikutlah denganku"
Ucapnya kemudian berjalan melewati Aina sedang gadis itu hanya mengikuti langkah pemuda didepannya."Oh iya, siapa namamu ? Ju.. Ju.. ?"
Jungkook merotasikan matanya mendengar ucapan gadis yang kini berjalan disampingnya itu terlampau cerewet ditambah sepertinya dia begitu pelupa, bukankah dirinya sudah mengetahui namanya saat pertemuannya didepan minimarket waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Snow [Jjk-BTS]
Fanfiction[[ ON GOING ]] "izinkan aku menggenggam mu walau hanya sesaat sebelum kau menghilang, meski kau pergi dariku dan mencair, kau akan tetap ada dihatiku" -crystal snow . #Jeon_Jungkook #Kim_Namjoon #Aina_Talitha_Zahran (fiction) . . . Baca aja dulu yu...