.
.
"Ah maaf, biar kubantu"
Aina berjongkok guna membantu seorang gadis yang tanpa sengaja ditabraknya beberapa detik lalu.
"Terimakasih"
Ucap gadis itu sedang Aina hanya tersenyum menjawabnya, dirinya seperti baru melihat gadis didepannya."Maaf, sepertinya aku baru melihatmu, apa kau murid pindahan ?"
Aina bertanya sesopan mungkin yang lantas gadis didepannya hanya menggeleng kecil disertai senyuman yang menambah kesan cantik dan manis bersamaan."Tidak, aku murid disini, beberapa bulan terakhir aku mengikuti pertukaran pelajar ke Tokyo"
Aina membelalak kagum, sungguh bukankah hanya murid yang memiliki prestasi saja yang bisa melakukan pertukaran pelajar seperti itu."Ah maaf aku tidak tahu jika kau murid disini"
"Tak apa, sepertinya aku baru melihatmu, kau pindahan ?"
Aina yang mendapat pertanyaan itu pun mengangguk mantap, dirinya lantas mengulurkan tangannya.
"Ya, aku Aina, aku murid pindahan dari Indonesia, mungkin ini bulan keempat ku bersekolah disini"Melihat antusias Aina gadis itupun menjabat tangan Aina, sungguh gadis berhijab didepannya itu sangat humble dan ceria.
"Aku Kim Hyejin, dari kelas 11-1"Aina yang mendengar bahwa gadis didepannya kini adalah seniornyapun seketika membungkuk sopan.
"Maaf sunbaenim, aku tidak tahu kalau_""Sudahlah, kita bisa berteman jika kau mau. Ehmm... Siapa namamu tadi. Ah ya Aina, bagaimana jika mulai sekarang kita berteman ?"
Aina terperangah, jarang sekali dirinya menemui orang seperti Hyejin di sekolah, sungguh bahkan teman sekelasnya pun mungkin sulit menerima keberadaannya bahkan tidak jarang dari mereka secara terang terangan memebenci gadis berhijab itu."Hei"
Aina mengerjap mengeyahkan fikiran tentang teman temannya saat tangan Hyejin melambai didepan wajahnya."I iya sunbae, aku mau"
Gadis dengan rambut panjang tergerai itu tersenyum senang setelah mendapat jawaban dari Aina."Baiklah, kalau begitu aku permisi dulu ya, sampai jumpa"
"Sa sampai jumpa sunbae"
Aina melambaikan tangannya, hingga tubuh Hyejin hilang dibalik pintu ruang kesenian, sungguh dulu dirinya hanya berfikir mungkin hingga dirinya lulus temannya hanya Jungkook, Namjoon dan Mingyu saja tapi semua fikiran itu enyah ketika ada seorang gadis yang mau berteman dengannya. Haaah Aina jadi merasa lega melihat kenyataan ini, setidaknya dirinya merasa bahwa masih ada orang yang menginginkan dan menerima kehadirannya."Hei"
Aina tersentak kaget saat mendengar sebuah suara yang begitu dikenalnya, menghela nafas lantas berbalik menatap Jungkook yang berada dibelakangnya. Tentu saja Aina mengenal betul suara itu.
"Sedang apa kau berdiri seperti orang bodoh ditengah koridor"
"Aishh, mengganggu saja"
Menaikkan satu alisnya Jungkook lantas sekilas melirik ruang kesenian, dimana kelas Namjoon memang sedang berada disana."Bukankah Jung ssaem menyuruhmu mengambil bola diruang olahraga ?"
Tanya Jungkook memastikan, dirinya hanya ingin mengetahui apakah Aina memang sedang mencari seseorang."Ck, kenapa kau jadi tidak sabaran begitu, kau benar benar merusak kebahagiaan ku, asal kau tahu"
Aina berucap lantas berlalu meninggalkan Jungkook yang masih bergelut dengan semua fikirannya. Sungguh Jungkook jadi yakin bahwa Aina memang memiliki perasaan yang berbeda pada Namjoon. Ahh sudahlah memikirkan hal ini membuat dada Jungkook sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystal Snow [Jjk-BTS]
Fanfiction[[ ON GOING ]] "izinkan aku menggenggam mu walau hanya sesaat sebelum kau menghilang, meski kau pergi dariku dan mencair, kau akan tetap ada dihatiku" -crystal snow . #Jeon_Jungkook #Kim_Namjoon #Aina_Talitha_Zahran (fiction) . . . Baca aja dulu yu...